4. Bakteri dalam perut tidak seimbang
Perut akan berkontraksi ketika menyantap makanan. Beberapa infeksi atau kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes bisa menjadi penyebab bakteri dalam perut tidak seimbang. Nah, bekteri yang nggak seimbang ini bisa menyebabkan kentut bau. Parahnya bisa membuat rasa sakit pada abdominal, muntah, pusing, diare, demam dan lelah.
5. Gluten intoleran
Gluten yang ada pada gandum, rye dan barley bisa menyebabkan banyak produksi gas dalam perut bagi gluten intoleran. Gluten intoleran ini disebut penyakit celiac. Selain itu bagi penderita celiac, gluten bisa menyebabkan penurunan sistem imun.
6. Tidak tahan dengan kandungan laktosa
Kandungan laktosa ini ada di susu dan olahannya yang mengandung gula. Laktase dalam usus kecil mengubah laktosa menjadi unsur yang lebih kecil. Jika usus kecil kurang laktase maka laktosa nggak akan dicerna dan menyebabkan bakteri aktif menghasilkan gas. Ini juga pada akhirnya menyebabkan kentut-kentut.
7. Gula artifisial dan obat-obatan
Gula artifisial yang mengandung xylitol, sorbitol dan mannitol nggak bisa ditoleransi oleh tubuh beberapa orang. Ini menyebabkan produksi gas meningkat. Gas dalam perut meningkat juga mungkin disebabkan oleh beberapa macam obat-obatan. Obat untuk mengatasi kolesterol dan diet menyebabkan produksi gas meningkat.
Cara mengatasinya tergantung penyebabnya, antara lain sebagai berikut.
1. Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang menjadi penyebab perut kembung.
2. Jika harus mengkonsumsi obat yang menyebabkan perut kembung, konsultasikan pada dokter sebelum berhenti mengkonsumsinya.
3. Coba makan famili kubis pada porsi yang tepat agar produksi gas dalam perut nggak bikin kembung.
Mengenali penyebab perut kembung adalah langkah pertama. Selanjutnya, lakukan cara-cara untuk mengatasinya.