Adakah Risiko dan Bahaya dari Penggunaan Air Fryer?
Sangat bagus bila Bunda mulai berusaha mengurangi asupan minyak dalam makanan sehari-hari. Namun, pola makan sehat tidak hanya bergantung pada penurunan asupan minyak jenuh.
Memasak dengan air fryer memang dapat mengurangi asupan minyak jenuh. Namun, pola makan yang sehat secara umum tetap menjadi kunci, terlepas dari metode memasak yang digunakan.
Pemenuhan gizi yang seimbang memerlukan banyak komponen lain. Contohnya karbohidrat kompleks, makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, serta kurangi makanan yang diawetkan.
Berikut adalah beberapa kekurangan air fryer yang sebaiknya Bunda perhatikan:
1. Tetap Ada Senyawa Kimia
Meski mengurangi asupan lemak jenuh, tidak berarti bahaya air fryer boleh Bunda kesampingkan. Perlu diketahui, makanan yang dimasak dengan metode air fryer masih dapat memproduksi senyawa akrilamida, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan amina heterosiklik yang dapat dihasilkan dari semua makanan berbahan daging yang dipanaskan.
Berbagai senyawa ini berhubungan dengan penyakit kanker. Namun, jumlah senyawa yang diproduksi dengan metode masak air fryer lebih rendah bila dibandingkan dengan metode menggoreng biasa.
Kendati demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan air fryer dengan berbagai senyawa karsinogenik.
2. Bukan Berarti Pasti Sehat
Para ahli umumnya merekomendasikan bahwa seseorang harus membatasi asupan makanan gorengan secara keseluruhan. Ingat, metode masak memakai air fryer bukan berarti pola makan menjadi lebih sehat.
Demikian penjelasan tentang manfaat dan kelemahanair fryer.
Tertarik masak dengan metode ini? Jangan lupakan komposisi diet dan pola makan sehat, harus kaya akan buah dan sayuran, ya. Dengan konsisten menerapkannya, berbagai penyakit terkait pola makan akan dapat dihindari.