Semakin dewasa dan menua, kehidupan juga akan banyak berubah. Udah gak punya banyak tenaga lagi kayak pas muda. Gampang sakit kena encok.
Peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas San Diego California, menemukan hubungan antara memiliki makna hidup dan fungsi fisik, mental, dan kognitif yang positif.
"Mereka yang memiliki makna dalam hidup lebih bahagia dan lebih sehat daripada mereka yang tidak memilikinya," kata penulis studi senior Dilip V. Jeste.
"Ketika kamu muda, sekitar usia 20-an, kamu tidak yakin tentang karier, pasangan hidup, dan siapa kamu sebagai pribadi. Kamu mencari makna dalam hidup," kata Jeste.
"Setelah usia 60, segalanya mulai berubah. Orang-orang pensiun dari pekerjaan mereka dan mungkin mulai kehilangan identitas mereka. Mereka mulai punya masalah kesehatan dan beberapa teman dan keluarga mereka mulai meninggal. Mereka mulai mencari makna dalam hidup lagi," lanjut Jeste.
Seiring bertambahnya usia, tampaknya ada kebutuhan mendesak untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan dengan apa yang seharusnya kita rasakan. Di sisa hidup yang mungkin gak lama lagi.
Para peneliti mendapatkan data dari 1.042 orang dewasa yang jadi responden Evaluasi Keberhasilan Penuaan dari Januari 2013 hingga Juni 2014.
Para pesertanya adalah penduduk dewasa di San Diego County, CA. Mereka berusia 21-100 tahun lebih.
Penelitian ini mengungkapkan apa yang dicari seseorang seiring dengan bertambahnya waktu. Hasilnya semakin bertambah usia, orang-orang lebih banyak memikirkan makna hidup daripada mencari uang dan kepuasan fisik.
Selain itu orang yang udah menemukan makna hidupnya, menjalani hidup lebih sehat dan bahagia. Hidup orang-orang itu lebih memuaskan.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa menemukan makna dalam kehidupan seseorang merupakan strategi yang baik untuk berkembang di tahun-tahun berikutnya.
Gak cuma baik buat kesehatan fisik tapi kesehatan mental juga.