Propolis diduga memiliki sifat antibakteri, antivirus, antijamur, serta antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat memberikan manfaat berikut:
1. Mengobati Luka
Propolis memiliki senyawa khusus bernama pinocembrin, yaitu flavonoid yang berfungsi sebagai antijamur. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba inilah yang membuat propolis bermanfaat dalam mengobati luka, seperti luka bakar.
2. Herpes
Satu studi menemukan ketika propolis topikal dioleskan tiga kali sehari, hal ini membantu menyembuhkan herpes lebih cepat daripada tanpa pengobatan. Para peneliti menemukan krim propolis tidak hanya mengurangi jumlah virus herpes yang ada dalam tubuh seseorang, tetapi juga melindungi tubuh terhadap timbulnya penyakit herpes di masa depan.
3. Kesehatan mulut
Propolis juga dapat membantu mengobati infeksi mulut dan tenggorokan, serta karies gigi (gigi berlubang). Di sini, para peneliti berpendapat bahwa efek antibakteri dan anti-inflamasi produk berpotensi berperan dalam perawatan kesehatan mulut secara keseluruhan.
4. Kanker
Propolis juga telah disarankan untuk berperan dalam mengobati kanker tertentu. Menurut sebuah penelitian tahun 2021, propolis dapat:
- mencegah sel kanker berkembang biak
- mengurangi kemungkinan sel menjadi kanker
- memblokir jalur yang mencegah sel-sel kanker saling memberi sinyal
- mengurangi efek samping pengobatan kanker tertentu, seperti kemoterapi dan terapi radiasi
Meski begitu, belum ada cukup bukti untuk menentukan aman atau tidaknya produk propolis.
Jika kamu alergi terhadap madu atau lebah, kemungkinan besar kamu juga akan bereaksi terhadap produk yang mengandung propolis. Propolis juga dapat menimbulkan reaksi alergi tersendiri bila digunakan dalam jangka waktu lama. Memiliki alergi serbuk sari juga dapat meningkatkan risiko reaksi alergi terhadap propolis.
Bicarakan dengan dokter sebelum mengkonsumsi propolis, terutama jika kamu memiliki alergi atau asma.