Area dagu sangat rentan berjerawat dibandingkan area wajah lainnya. Itu karena ada lebih banyak kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak di tempat ini dibandingkan yang lain.
Kepadatan inilah yang menyebabkan kita lebih sering mengalami jerawat di sini dibandingkan di bagian tubuh lain, seperti siku atau pergelangan kaki. Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, jerawat terjadi ketika folikel rambut di bawah kulit tersumbat.
Folikel ini tersumbat oleh sel kulit mati dan sebum, minyak yang menjaga kelembapan kulit. Jika keseimbangannya hilang, jerawat bisa muncul di dagu.
Jenis-Jenis Jerawat di Dagu
Kamu mungkin pernah memperhatikan bahwa beberapa jerawat terlihat berbeda dari yang lain. Ada dua cara jerawat yang umum muncul: komedo hitam dan komedo putih. Tetapi ada yang lebih dalam dari itu. Berikut adalah empat jenis utama jerawat:
1. Jerawat Jamur
Juga dikenal sebagai folikulitis pityrosporum, bentuk jerawat ini terjadi ketika ada penumpukan jamur di folikel. Jerawat jamur sering kali sangat gatal dan tampak meradang.
2. Jerawat Kistik
Jerawat kistik terjadi jauh di bawah permukaan kulit sebagai nodul berisi nanah yang menyebabkan peradangan di permukaan. Penting untuk tidak mencoba memencet jerawat jenis ini, karena sering kali dapat menyebabkan jaringan parut. Jerawat kistik di dagu bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan dan minum.
3. Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal disebabkan oleh minyak sebum yang berlebih-ini adalah bentuk jerawat dagu yang sangat umum. Jerawat ini menyebabkan komedo putih di dagu.
4. Jerawat Nodular
Jerawat nodular yang parah dan lebih jarang terjadi, muncul sebagai jerawat di permukaan kulit dan bintil berisi nanah yang lebih dalam di bawah kulit (mirip dengan jerawat kistik).
Cara Mengatasi Jerawat di Dagu