Korban meninggal karena virus corona terus bertambah di China. Saat ini sudah mencapai 170 orang korban meninggal per Kamis (30/1/2020). Jumlah korban bertambah 38 orang dari Provinsi Hubei.
Jumlah korban yang masih dalam perawatan mencapai lebih dari 1.700 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru mengadakan pertemuan pada Kamis (30/1/2020) untuk menentukan apakah akan meningkatkan status wabah ini menjadi darurat.
Dikutip dari Cnn.com kasus infeksi virus corona terdeteksi di sejumlah negara, yakni di Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman. Ditambah Kasus terbaru ditemukan di Finlandia dan Uni Emirat Arab.
Beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari kota Wuhan dan tidak menerima penerbangan dari kota tersebut. Wuhan sendiri menjadi kota mati setelah diisolasi.
Transportasi umum ditutup, bandara ditutup, bahkan penggunaan kendaraan pribadi dilarang. Layanan imigrasi juga ditangguhkan. Harga makanan mulai naik bahkan jumlahnya terbatas.
Di China sendiri hari libur tahun baru Imlek diperpanjang hingga 2 Februari. Universitas dan pekantoran masih ditutup dan menunggu pengumuman lebih lanjut.
Virus corona yang baru ditemukan ini mirip SARS (severe acute respiratory syndrome). Tingkat penyebarannya juga mirip. Diperlukan karantina pada korban untuk mencega penyebaran patogen.
Kini Tiongkok sedang mengembangkan vaksin virus corona. Tiongkok adakan kerjasama dengan Rusia. Pihaknya sudah menyerahkan genom virus tersebut ke Moskow.