Hindari Karbo, Makan Malam Ini Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Hingga 10 Persen

Hindari Karbo, Makan Malam Ini Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Hingga 10 Persen

Penyakit jantung adalah kondisi yang memengaruhi fungsi jantung. Penyakit jantung, juga diketahui sebagai penyakit kardiovaskular, merupakan salah satu penyebab utama, kematian di seluruh dunia.

Mengenali tanda dan gejala penyakit jantung dapat membantu mencegah kondisimu menjadi lebih buruk sehingga kamu dapat menghindari gagal jantung yang biasanya menyebabkan kematian.

Jangan tunggu hingga tua karena penyakit jantung bisa datang kapan saja. Salah satu penyebab dari penyakit jantung adalah gaya hidup dan pola makan.

Para peneliti mengatakan menu makan malam yang penuh dengan protein nabati, lemak, dan karbohidrat sehat justru lebih baik dibandingkan makan daging dan karbohidrat olahan.

Sebab, menu makan malam penuh dengan protein nabati, lemak dan karbohidrat sehat itu bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen, lho. Jadi kamu tetap bisa makan malam dengan santai dan tanpa rasa khawatir.

Sejalan dengan hal tersebut, sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan Universitas Kedokteran Harbin di China telah menerbitkan temuannya ini di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism kemarin Rabu, (26/5/2021) lalu.

Ilustrasi Penyakit Jantung (KlikDokter)

Mereka menemukan hal ini setelah mengambil data diet dari 27.911 orang dewasa Amerika yang diwawancari dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.

Kemudian, para peneliti mempelajari berbagai makronutrien (lemak, karbohidrat, dan protein) yang dikonsumsi para peserta saat makan malam dan ketika sarapan, serta risiko penyakit kardiovaskular masing-masing peserta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan karbohidrat berkualitas rendah memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi dan nyeri dada yang disebut angina.

Sedangkan orang yang mengonsumsi protein hewani mengalami peningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan angina. Sebaliknya, konsumsi asam lemak tak jenuh juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"