Hati-Hati, Banyak Skincare Abal-Abal Terjual di Klinik Kecantikan, Dampaknya Bisa Begini

Hati-Hati, Banyak Skincare Abal-Abal Terjual di Klinik Kecantikan, Dampaknya Bisa Begini

Ada beberapa merek skincare atau kosmetik ilegal yang memiliki kandungan berbahaya. Beberapa produk itu pun saat ini sudah ditahan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) dari klinik kecantikan. Dari hasil pengawasan periode 19-23 Februari 2024, ditemukan ada beberapa produk yang tak sesuai ketentuan yang dijual di klinik kecantikan.

"Jadi bukan BPOM nyari-nyari kesalahan semua diawasi, semua ditangkap, diambil, dimusnahkan, tidak. Tapi memang dampalnya sangat merugikan masyarakat," tutur Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM RI, Mohamad Kashuri saat media briefing di Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Di kesempatan itu, dermatolog dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) mengatakan bahwa ada kenaikan kunjungan dokter kulit akibat banyaknya kosmetik berbahaya tersebar di pasaran.

Ilustrasi produk skincare (via freepik)

Hampir setiap skincare tersebut mengandung kortikosteroid dan merkuri sehingga sangat berbahaya jika digunakan pada wajah.

Tak hanya kedua kandungan itu, beberapa produk juga mengandung klindamisin yang umumnya terdapat di produk khusus jerawat. Pasalnya, kandungan ini bisa memicu resistensi antibiotik.

"Contoh penggunaan kortikosteroid, mulai dari adanya perioral dermatitis, jadi begitu dia lepas, muncul dermatitis di sekitar area mulut, apalagi dengan penggunaan hidrokuinon, lebih sering ditemukan kondisi yang kita sebut okronosis atau kondisi kulit di mana kulitnya kehitaman bahkan warna kulitnya jadi abu-abu bahkan kebiruan gelap, yang sebetulnya hal ini bisa terjadi akibat penggunaan hidrokuinon yang tidak tepat," kata dr Fitria Agustina, SpDVE, FINSDV, FAADV dari PERDOSKI.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"