Fakta Tentang Garam yang Sering Diremehkan, Meningkatkan IQ hingga Menyebabkan Kematian

Fakta Tentang Garam yang Sering Diremehkan, Meningkatkan IQ hingga Menyebabkan Kematian

Garam ada di mana-mana. Bahkan kalau kamu gak tidak bisa merasakannya, kemungkinan besar ada dalam segala hal mulai dari sereal hingga jajanan.

 Garam gak cuma buat konsumsi. Bahan ini sangat murah dan digunakan juga sebagai pengawet makanan. Ada yang lebih mahal juga sih gengs, kalau kamu pakai garam himalaya.

Berikut ini beberapa fakta tentang garam yang banyak gak diketahui orang.

1. Tanpa garam kita bisa mati

1. Tanpa garam kita bisa mati Garam baik untuk kesehatan (thesprucecrafts.com)

Salah satu alasan mengapa kita menginginkan makanan ringan asin adalah karena sel kita membutuhkan garam untuk berfungsi. Setiap sel dalam tubuh kita mengandung garam dalam bentuk ion. Partikel-partikel bermuatan ini menjadi listrik yang menggerakkan sel kita untuk melakukan fungsi penting.

Karena tubuh kita terus-menerus kehilangan garam ketika kita berkeringat atau menggunakan kamar kecil, kita perlu mengisi kembali persediaan garam melalui makanan kita secara terus-menerus.

Jika kadar natrium tubuh kita turun di bawah normal, kita bisa mati karena hiponatremia, kekurangan natrium dalam darah. Ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko resistensi insulin, peningkatan risiko kematian akibat gagal jantung, dan peningkatan kolesterol LDL dan trigliserida.

2. Kita bisa terlalu banyak makan garam

2. Kita bisa terlalu banyak makan garam Makanan tinggi garam (timesofindia.com)

Tubuh membutuhkan garam untuk berfungsi, tetapi tidak perlu terlalu banyak. Healthline memperkirakan tubuh kita hanya membutuhkan 186 miligram setiap hari, sepersepuluh sendok teh.

Sayangnya, mengkonsumsi sejumlah kecil natrium hampir mustahil karena garam ada di hampir semua yang kita makan dan minum. Berbagai organisasi kesehatan menyarankan maksimum harian 1,5 hingga 2,3 gram untuk mencegah masalah kesehatan. 

Tidak mudah untuk mengurangi asupan garam. American Heart Association memperingatkan konsumen bahwa 70 persen berasal dari makanan kemasan atau restoran, yang membuatnya sulit untuk mengetahui jumlah sebenarnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"