Bolehkah Bayi 4 Bulan Diberi Makan? Atau Harus Nunggu 6 Bulan?

Bolehkah Bayi 4 Bulan Diberi Makan? Atau Harus Nunggu 6 Bulan?

Bolehkah bayi 4 bulan diberi makan atau 6 bulan? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu pemahaman yang dalam. Makanan pendamping ASI atau MPASI 4 bulan memang bisa dilakukan. Tapi, untuk memutuskan memberi MPASI dini harus diamati dulu, layak atau tidak sih jika si kecil diberi makan. Hal ini membutuhkan pemeriksaan terlebih dahulu agar menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Seperti dilansir dari The Asian Parent, Dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K) menjelaskan kalo hal utama yang perlu dilakukan, oleh orang tua sebelum memberikan makan atau MPASI, di bawah 6 bulan adalah berusaha lebih dulu untuk menambah gizi anak yang lebih tepat.

Saat anak masih mendapat ASI eksklusif, yaitu uisa 4,5 atau 5 bulan tapi berat badan tak juga menambah bahkan berkurang, sebenarnya ada hal-hal yang perlu dilakukan lebih dulu". 

Nah menurut Dr Ariani, hal yang harus dilakukan adalah memperbaiki dulu teknik menyusui dan melakukan pijat laktasi. Karena saat bayi usia 4 bulan lalu diberi MPASI adalah karena berat badan bayi tak kunjung naik, hal ini karena ASI tak lancar.

Biar lebih dalam lagi, ada baiknya kita perhatikan tanya jawab seputar MPASI berikut, agar terjawab pertanyaan bolehkah bayi 4 bulan diberi makan atau 6 bulan?

1. Bolehkah bayi 4 bulan diberi makan?

1. Bolehkah bayi 4 bulan diberi makan? Bayi diberi MPASI (aladokter.com)

Pertanyaan pertama kita tegaskan lagi tentang bolehkah bayi 4 bulan diberi makan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usia ideal bayi dikenalkan dengan makanan padat (MPASI) adalah ketika bayi berusia enam bulan. 

Karena saat usia enam bulan, bayi tak hanya sekadar membutuhkan susu, namun juga MPASI untuk mendorong tumbuh kembangnya.

Kamu juga perlu memperhatikan tanda-tanda bayi sudah membutuhkan makanan atau belum. Yaitu dengan melihat apakah si kecil mencari makanan di sekitarnya, atau melihatmu saat kamu mengunyah.

2. Memilih buah atau sayuran saat menjalani MPASI

Kadang memang bingung untuk menentukan dan memilah makanan yang baik. Seperti dilansir dari Nakita Grid, dikatakan oleh Annabel, karena bayi memiliki gigi manis alami, jadi bayi akan cenderung mengonsumsi yang manis lebih dahulu. 

Maka, kamu bisa memulainya dengan memberikan MPASI sayuran, yaitu sayuran yang mempunyai rasa manis dan buah-buahan, seperti pisang, apel, pir dan buah persik.

Kalo kamu ingin membiasakan si kecil dengan nasi merah, kamu bisa campurkan dengan kentang tumbuk.

3. Si Kecil menolak makan siang, apa harus dibiarkan kelaparan?

3. Si Kecil menolak makan siang, apa harus dibiarkan kelaparan? Bayi menolak makan (ibudanayah.com)

Hal ini tergolong wajar dan normal, karena bayi akan menolak bahan makanan baru sampai 15 kali sebelum ia benar-benar menerimanya. Untuk mengatasi ini, kamu memerlukan trik. Yaitu coba membiarkannya dulu sehingga mengajarkan si bayi untuk mendapat perhatianmu.

Memberikan makanan pertama kalinya untuk bayi, jangan lupa untuk mengantisipasi dan menguji, apakah bayi akan mengalami alergi atau tidak. Nah, kalo si kecil menyukai makanannya, kamu bisa memujinya.

4. Lebih baik mana, menumbuk makanan atau membiarkan tekstur utuh?

4. Lebih baik mana, menumbuk makanan atau membiarkan tekstur utuh? Bayi lahap memakan MPASI (vitasi.net)

Seperti dilansir dari Nakita Gird, bahwa finger food penting untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan, makanan lembut juga sangat bagus untuk mendapat nutrisi makro dan mikro, seperti protesin, daging merah dan zat besi dari kacang-kacangan. Kamu juga harus sering memantau dan menilai bagaimana kemampuan si kecil. Kmau bisa memberikan potongan-potongan kecil makanan, dan meletakkannya untuk ia belajar mengunyah makanan tersebut.

Nah demikianlah pertantaan-pertanyaan yang kerap muncul saat bayi sudah memasuki usia empat sampai enam bulan. Bolehkah bayi 4 bulan diberi makan? Memang boleh, namun perlu diperhatikan lagi. Usahakan saat bayi berusia empat bulan harus full ASI.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"