Bahaya Kurang Tidur Bisa Membuat Otak Lebih Banyak Kenangan Buruk dari pada Kenangan Indah

Bahaya Kurang Tidur Bisa Membuat Otak Lebih Banyak Kenangan Buruk dari pada Kenangan Indah

Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Cognitive Sciences, kurang tidur bisa jadi penyebab ketidakmampuan pikiran untuk mengunci kenangan yang tidak diinginkan.

"Masalah tidur dan kenangan yang mengganggu berperan penting dalam timbulnya dan bertahannya banyak gangguan kesehatan mental. Di sini, kami menunjukkan bahwa kurang tidur pada peserta yang sehat dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menahan kenangan yang mengganggu," ujar para peneliti studi sebagaimana dilansir dari Medical Daily, Selasa.

Para peneliti meneliti bagaimana tidur memengaruhi kemampuan untuk mengendalikan kenangan buruk dengan memantau aktivitas otak dari 85 peserta sehat yang tidur sepanjang malam atau tetap terjaga.

Ilustrasi orang kurang tidur (via Alodokter)

Selama uji coba, para peserta diperlihatkan wajah-wajah yang terkait dengan gambar-gambar yang bermuatan emosi, seperti kecelakaan mobil atau perkelahian, dan diminta untuk mengingat atau menekan kenangan yang terkait dengannya.

Hasilnya mengungkapkan bahwa mereka yang cukup istirahat menunjukkan lebih banyak aktivitas otak di korteks prefrontal dorsolateral kanan, area yang bertanggung jawab untuk mengelola pikiran dan emosi saat mencoba menekan ingatan negatif.

Di sisi lain, peserta yang kurang tidur memiliki lebih sedikit aktivitas otak di area ini, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk mengendalikan pikiran yang mengganggu.

Kelompok yang cukup istirahat juga memiliki aktivitas yang berkurang di hipokampus, pusat memori otak, yang menunjukkan bahwa mereka lebih baik dalam mematikan ingatan yang tidak diinginkan.

"Temuan ini menawarkan wawasan baru tentang pemahaman kita tentang mekanisme kognitif dan saraf yang mendasari hubungan antara kurang tidur dan penyakit mental dan dapat mendukung pengembangan strategi pengobatan dan pencegahan baru," kata peneliti.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"