Dalam video itu, terlihat dua buah pensil dimasukkan ke dalam dua oximeter berbeda.
Hasilnya, salah satu oximeter (berwarna biru) tetap mendeteksi pensil itu seperti jari, dengan menampilkan tingkat saturasi oksigen dan denyut jantung. Sementara oximeter lainnya tidak bisa membaca hasil apa pun.
Ramadhan lebih memilih menggunakan terminologi "tidak bagus" untuk oximeter yang tetap bisa membaca hasil saturasi oksigen, meski dengan pensil.
"Bisa dibilang tidak bagus oximeter-nya, bukan palsu. Semua oximeter sama," jelas dia.
Ia menduga, munculnya saturasi oksigen dan denyut jantung pada salah satu oximeter itu karena sensitivitas sensor.
"Padahal oximeter biru itu masih akurat untuk pemeriksaan kadar oksigen paru. Mungkin saja oximeter biru sangat sensitif sensornya, sehingga pensil pun bisa terdeteksi saturasi oksigen," ujar dia.
Ramadhan mengatakan, ia pernah membandingkan antara salah satu merek oximeter dengan oximeter warna biru seperti dalam video di atas.
Hasilnya pun hampir sama dan hanya memiliki selisih 1 digit.
"Contoh kalau oximeter Elitech 98 persen, sedangkan oximeter biru 97 persen, beda tipis aja," kata Ramadhan.