"Kami harus memenuhi persyaratan fisik seperti dimensi, ketebalan, elastisitas, kekuatan, dan cela, "kata Cristoll kepada The New York Times.
"Kemudian harus diuji kompatibilitasnya dengan tubuh manusia. Jadi kami menjalankan uji toksisitas, uji iritasi, dan uji kepekaan," pungkasnya.
Hal menarik dari produk ini ialah adanya aroma vanilla yang manis. Jennifer Gunter, seorang ginekolog asal Kanada menjelaskan jika aroma vanila sebenarnya tidaklah penting dalam produk tersebut.
Alasannya, tambahan aroma vanilla hanya akan mempertahankan pandangan negatif dari aroma vagina wanita yang tak ideal yang sebetulnya tidaklah tepat.
"Ini bisa menjadi alternatif untuk penggunaan dental dam atau kondom yang dipotong," ungkap Gunter.