7 Cara Pemanasan Otak Sebelum Kembali Bekerja Usai Libur Panjang

7 Cara Pemanasan Otak Sebelum Kembali Bekerja Usai Libur Panjang
Menggambar dengan dua tangan dapat melatih otak bagian kanan dan kiri (halodoc.com)

Menulis jurnal berarti mentransfer semua pemikiran di kepalamu ke atas kertas. Yang diperlukan untuk latihan ini hanyalah buku catatan, sebaiknya jangan menggunakan teknologi di pagi hari). Mulailah mencatat tugas apa pun yang belum kamu lakukan (besar atau kecil) dan hal lain yang tampaknya membebanimu.

Dengan menulis tugas, kamu akan mendapatkan lebih banyak kejelasan dalam hal penentuan prioritas, sehingga lebih mudah untuk fokus pada tugas penting dan membiarkan tugas sepele untuk diselesaikan nanti.

5. Meditasi

Ketika RAM otak kita (otak mirip dengan komputer dalam hal ini) dipenuhi dengan stres, pikiran-pikiran sepele dan jenis kekhawatiran lainnya, hal ini memperlambat otak kita dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tugas-tugas yang seharusnya kita konsentrasikan. Meditasi mengajarkan kita untuk fokus, menghilangkan stres (stres adalah penyebab utama kekacauan) dan melepaskan gangguan yang memperlambat fungsi otak, membuat pikiran kita lebih jernih.

Meditasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tetapi sebaiknya melakukan meditasi singkat selama 10 menit di pagi hari setelah kamu benar-benar bangun.

6. Permainan otak

Teka teki silang untuk mempertajam pikiran (katadata.co.id)

Permainan seperti sudoku, teka-teki silang, dan kuis matematika adalah cara yang bagus untuk menghilangkan kabut otak. Apakah kamu lebih suka soal matematika atau permainan kata, teka-teki otak di pagi hari akan merangsang pikiran dan meningkatkan fungsi otak. Teka-teki juga meningkatkan daya ingat dan mengurangi kemungkinan degenerasi otak di tahun-tahun berikutnya.

7. Pelajari Bahasa Baru Secara Bertahap

Mempelajari bahasa baru adalah cara brilian lainnya untuk menjaga pikiran tetap muda dan tajam. Mengadopsi kata-kata baru ketika kamu bangun di pagi hari memberikan otak kita latihan yang cepat karena bahasa sangat kompleks dan menantang. 

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berbicara bahasa kedua memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik, dan lebih baik dalam berorganisasi dan mengambil keputusan karena kejernihan mental mereka yang lebih tinggi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"