Varicella atau yang lebih dikenal dengan cacar air merupakan suatu kondisi dimana timbulnya bintik-bintik di kulit yang berisi cairan dan terasa sangat gatal. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster ini dapat menyerang semua kalangan usia, khususnya anak-anak. Meskipun umum terjadi, namun masih banyak desas-desus seputar cacar air.
Padahal, mitos-mitos yang telah beredar luas ini akan merugikan penderitanya, lho. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui fakta-faktanya. Biar nggak salah kaprah, yuk, kita bongkar kebenarannya. Apa aja ya? Check this out!
1. Penderita cacar air tidak boleh mandi
Masih banyak orang yang berpikir jika mandi saat terkena cacar air akan memperburuk kondisinya. Nyatanya, ini hanyalah sekadar mitos belaka. Dilansir dari American Academy of Dermatology Association (AAD), mandi justru bermanfaat karena dapat mengurangi rasa gatal dan risiko infeksi pada penderitanya.
Namun, gunakanlah air hangat untuk mandi saat terkena cacar air, ya. Selain itu, gosok tubuh secara perlahan dan keringkan menggunakan handuk dengan cara ditepuk-tepuk. Terakhir, oleskan petroleum jelly ke area yang sakit.
2. Saat sakit cacar tak boleh kena angin atau keluar rumah
Ada satu pemahaman yang beredar luas bahwa jika seseorang sedang sakit cacar air, maka ia tidak boleh keluar rumah atau terkena angin. Lantas benarkah demikian? Faktanya, mitos ini ternyata ada benarnya, lho.
Menurut keterangan dari Mayo Clinic, jika penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini memang sangat mudah menular. Infeksi virus tersebut dapat menyebar melalui udara, saat penderitanya batuk atau bersin. Lalu, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akan rentan tertular.
Selain melalui udara, kontak fisik dengan orang yang sakit cacar air juga dapat berisiko tertular penyakit. So, inilah alasannya mengapa orang yang sakit harus isolasi mandiri di rumah. Demi mencegah penularan penyakit terhadap orang lain.
3. Cacar air sama sekali tidak berbahaya
Mitos yang satu ini tak kalah populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang percaya jika cacar air tidak berbahaya karena dapat sembuh sendiri. Padahal, kompilasi cacar air lebih rentan dialami oleh bayi baru lahir, lansia, ibu hamil, dan seseorang dengan sistem imun yang lemah.
Oleh sebab itu, orang yang terkena cacar air memerlukan perawatan yang tepat. Mengutip Everyday Health, beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh cacar air, yaitu:
- Infeksi bakteri yang dapat menyerang kulit dan jaringan lunak
- Dehidrasi
- Pneumonia, khususnya bagi perokok aktif
- Ensefalitis atau radang otak yang disebabkan infeksi bakteri atau virus
- Sepsis, suatu komplikasi yang berbahaya akibat terjadinya infeksi