Kebanyakan para warga Pulau Aogashima bekerja sebagai petani, namun ada juga yag menjadi pegawai pemerintahan.
Mereka sendiri sebenarnya tahu bagaimana kondisi dahsyatnya letusan Gunung Aogashima. Tetapi, mereka masih saja bertahan untuk berada di sana, karena menganggap jika kejadian letusan itu sudah berlalu selama 230 tahun.