Sebaiknya Jangan Larang Orang untuk Memundurkan Sandaran Kursi Pesawat

Sebaiknya Jangan Larang Orang untuk Memundurkan Sandaran Kursi Pesawat

Duduk di kelas ekonomi dalam perjalanan jauh menggunakan pesawat emang agak menyiksa sih. Maklum, kabin kelas ekonomi emang lebih rapat dan padat. Jarak antar-kursi juga lebih sempit, ruang gerak pun terbatas.

Dalam situasi tersebut, penumpang yang berkaki panjang mungkin nggak nyaman selama duduk di pesawat. Satu-satunya jalan adalah dengan memundurkan sandaran kursi pesawat ke belakang.

Duduk di pesawat kelas ekonomi dengan durasi yang lama = nggak enak gengs! (traveller.com.au)

Giliran dimundurin, penumpang di belakang kita bisa aja malah nggak nyaman. Dan di sinilah letak perdebatannya dimulai. Jadi sebetulnya, boleh nggak sih kita memundurkan sandaran kursi pesawat, apalagi sampe maksimal gitu?

"Menyandarkan kursi pesawat ini seperti permainan menang dan kalah, satu penumpang merasa nyaman, satu penumpang lainnya akan merasa tidak nyaman karenanya," ujar James Lee, seorang desainer kabin pesawat, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Di lain pihak, kru kabin Carrie A. Trey mengatakan, semua orang punya hak untuk memundurkan sandaran kursinya. "Anda punya hak menyandarkan kursi Anda, begitu pula orang di depan Anda. Anda bayar tiket untuk kursi itu, jadi itu hak Anda," kata Carrie.

Jarak kursinya deket-deket banget gitu (lifehacker.com)

Situasi yang nggak mengenakan pernah terjadi pada 2014 lalu. Dua orang penumpang United Airlines pernah ribut di pesawat karena sandaran kursi ini. Penumpang di belakangnya melarang penumpang di depannya untuk memundurkan sandaran kursinya.

Akibatnya, mereka berdua ribut hingga dilerai oleh kru kabin. Akhirnya, keduanya diturunkan oleh maskapai di bandara terdekat. Kejadian tersebut membuat United Airlines membuat peraturan bagi penumpang: tidak adayang boleh melarang penumpang lain memundurkan sandaran kursinya.

"Duduk membuat sakit tubuh manusia. Jika duduk terlalu lama dalam satu posisi, itu akan membuat otot dan sendi jadi kram," jelas Greg Cheyne, seorang ahli tulang.

Udah banyak kasus emang, tapi ada yang harus ngalah emang (theclickercenterblog.com)

Cheyne mengatakan, orang bertubuh tinggi yang duduk terlalu lama di pesawat berdampak lebih parah. Lutut mereka bisa hancur dan tak dapat bergerak.

Dr. Rajiv Narula, pendiri International Travel Health Consultants, menyebut bahwa duduk dalam posisi sama dan tegak selama lebih dari delapan jam berisiko fatal. Penyumbatan darah dapat terjadi di kaku dan terus sampe ke paru-paru. Dampaknya yang lebih parah adalah kematian.

Makanya, nggak ada alasan lagi untuk melarang seseorang memundrukan sandaran kursinya ke belakang, apalagi dalam durasi penerbangan yang panjang. Tapi ada baiknya, liat dulu situasi dan kondisi penumpang di belakang kita.

Harus ada yang ngalah, kalo nggak malah repot (flydealfare.com)

Sebaiknya sih jangan kita mundurin sandaran kursi kita kalo orang di belakang kita lagi makan, menggendong anak, atau sedang menaruh laptop di meja kursi. Tungguin aja sampe beberapa waktu, atau minta izin aja langsung.

Pahami etika tersebut, dan jangan lupa tegakkan kembali sandaran kursi kalian saat penyajian makan datang atau saat akan mendarat dan lepas landas.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"