Novel yang ditulis oleh Donny Dhirgantoro ini menceritakan tentang 5 orang sahabat yang mempunyai kegemaran mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba hal baru. Misalnya dari kongkow di kafe paling terkenal di Jakarta, sampe nonton layar tancap.
Kelima sahabat ini adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Secara garis besar, novel ini bercerita tentang harapan, impian, cinta, tekad, dan tentu saja persahabatan.
Pada suatu waktu, mereka berlima mengalami kebosanan dalam dinamika keseharian mereka. Dan, semua bersepakat untuk tidak berkomunikasi sementara waktu. Nah, setelah jalan tiga bulan. Satu persatu mulai merindukan satu sama lain. Rindu momen-momen bersama. Dan mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama, dan meninggalkan sejenak aktivitas keseharian mereka.
"Kita sebenarnya mau kemana sih?" tanya Riani sebelum mulai keberangkatan ke Gunung Semeru.
Genta menjawabnya "Kalau nanti kita sampai di puncaknya, berarti kita berada di tanah yang paling tinggi di Pulau Jawa"
Perjalanan dari Jakarta mereka tempuh dengan kereta ekonomi Mataramaja hingga sampai Stasiun Malang. Perjalanan mereka sambung dengan mencarter angkot sampai Tumpang. Selanjutnya menggunakan jip dan dalam keadaan berdiri. Karena over penumpang.
Perjalanan ditempuh sampai base-camp, Ranu Pane. Pukul 05.00 berjalan dari Ranu Pane ke Mahameru. Perjalanan tidak mudah. Jalan terjal dan mendaki dilalui tidak dengan mudah oleh 5 orang sahabat itu. Tapi canda tawa, suka dan duka dilalui bersama. Satu persatu mengungkapkan kegelisahan, harapan, cita-cita, dan cinta.
Di Puncak Mahameru berkibar bendera Merah-Putih dan menyanyilah lagu Indonesia Raya. Peristiwa ini membuat merinding. Membayangkan semilir angin gunung yang berhembus kencang. Suara pasir yang ditiup angin. Dan, suara hati yang timbul tenggelam. Sang Surya bersinar dengan terang. Dan, satu kata yang bisa terucap. Indah.
Perjalanan menuju Puncak Mahameru. Terlihat dari jauh Gunung Bromo.
source: wiranurmansyah.com