Pernah Jadi Mal Terbesar di Dunia, Kini Malah 'Berhantu'

Pernah Jadi Mal Terbesar di Dunia, Kini Malah 'Berhantu'

Mal terbesar di dunia yang pernah dibangun mungkin berada di China. Mal itu bernama New South China Mall yang berlokasi di Kota Dongguan.

Mal terbesar di dunia ini pertama kali dibuka pada 2005 silam. Luasnya mencapai 660 ribu meter persegi yang kira-kira dua kali lebih luas dari Mall of America.

Ini dia New South China Mall (theculturetrip.com)

Mal terbesar di dunia ini disebut mampu menampung 2.350 toko. Mall itu juga bisa menampung 100 ribu pengunjung per hari. Mal ini juga jelas punya fasilitas lengkap.

Jalan-jalan di mal ini, berarti seseorang bisa mengunjungi banyak toko, restoran, dan berbagai arena hiburan indoor sampe gempor!

Namun sayangnya ... mal ini kini disebut 'berhantu'.

Dikutip dari DetikTravel, mal yang super megah ini telah berdiri selama 15 tahun. Tapi dalam rentang waktu itu, mal itu sepi pengunjung. Makanya mal itu jadi keliatan 'berhantu'.

Bayangin aja, mal segede gini sepi pengunjung (dailymail.co.uk)

Culture Trip melaporkan bahwa ada dua penyebab New South China Mall keliatan 'berhantu'. Pertama, soal demografi dan lokasinya yang gak strategis.

Mal ini dibangun untuk menjadi mal super megah dan mewah. Tapi sayang, mal ini gak dibangun sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat Dongguan. Meski Dongguan memiliki 8 juta penduduk, rata-rata dari mereka adalah pekerja migran yang hidup sebagai buruh pabrik lokal.

Rata-rata penghasilannya sekitar 200 dollar AS per bulan, sekitar Rp2,8 juta. Mereka jelas harus melakukan pengiritan ketimbang menghabiskan uang di mal yang mewah.

Kedua, mal itu juga berlokasi di tempat yang sulit dijangkau. Wilayah mal itu dulunya adalah lahan pertanian. Jaraknya dari pusat kota sekitar 55 kilometer dan harus menggunakan bus selama 2 jam untuk tiba di sana.

Dari tempat pemberhentian bus terakhir, orang-orang masih harus jalan kaki 1 kilometer lagi. Keburu capek deh kayaknya~



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"