1. Awalnya cuma pesta nikahan
Sejarah Oktoberfest emang sejarah pesta. Festival ini dimulai sejak 12 Oktober 1810. Acara ini awalnya cuma pesta ngerayain pernikahan pangeran Ludwig dari Bavaria dengan puteri Therese dari Saxony-Hildburghausen. Tahun-tahun berikutnya, pesta ini terus dibikin. Sampai akhirnya di tahun 1819, baru deh ada orang jualan bir di acara itu.
2. Pesta bulan Oktober
Oktoberfest diadakan selama 2 minggu. Dan diadakan di kisaran bulan Oktober. Tapi bukan berarti dimulai sejak Oktober. Oktoberfest kadang dimulai sejak September. Dan bisa 10 hari sendiri di September. Empat hari sisanya baru di bulan September.
3. Enggak melulu soal pesta bir
Oktoberfest enggak cuma ada di Munich. Beberapa kota lain di Jerman juga ngadain acara ini. Jadi, Oktoberfest itu udah kayak festival satu negara Jerman. Di beberapa kota ada yang bikin acara bernama Oktoberfestbier. Di acara itu isinya emang khusus pesta bir. Tapi kalau nama acaranya cuma Oktoberfest doang, fokus utama acaranya bukan soal pesta bir.
4. Yang wajib itu musik
Musik jadi barang wajib di Oktoberfest. Apalagi musik tradisionalnya. Buat orang Jerman, pesta enggak pakai musik rasanya pasti hambar. Jadi jangan heran, kalau di acara ini banyak banget acara nyanyi bareng atau nari bareng. Karena pas Oktoberfest, warga benar-benar berpesta pora sih.
5. Semua diakhiri dengan bir
Bir memang susah lepas dari karakter orang Jerman. Mereka suka banget dengan yang namanya minum minumal alkohol ini. Apalagi tiap ada pesta. Dan memang di Oktoberfest, orang bisa minum bir sepuasnya. Dari sekadar bir buatan pabrik sampai bir buatan rumahan.
Kadar alkohol di bir yang ada di Oktoberfest seringnya di atas 6%. Sebagai info aja, di Indonesia, rata-rata bir punya kadar alkohol 5%. Jadi bayangin sendiri deh gimana bir di Oktoberfest. Bisa jutaan liter bir dihabisin selama dua minggu acara Oktoberfest. Gokil!!!