Tapi tentunya, untuk bisa datang kesana, kamu butuh perjuangan yang besar. Sebab, di sana masih sulit untuk mendapatkan moda transportasi yang mumpuni.
Apalagi pulau ini juga gak punya bandara dan hanya bisa diakses melalui transportasi laut. Selain itu, walaupun kapal-kapal nelayan dari Afrika Selatan sering datang secara rutin, hanya ada 1 kapal saja yang bisa melintasi pulau ini, yaitu RMS Saint Helena (kapal untuk penumpang).
Itu pun mereka hanya punya jadwal setahun sekali saja selama bulan Februari dan melintasi Cape Town dan Helena. Lalu, jika kamu berkunjung ke sana, kamu mesti terbiasa dengan kondisi listrik yang terbatas.
Sebab, satu-satunya tempat penghasil listrik di pulau itu adalah Edinburgh of the Seven Seas yang dihasilkan melalui generator diesel.
Dan terakhir, jangan pernah berharap kamu bisa menemukan hotel atau tempat penginapan mewah di sana, ya. Kamu juga gak perlu bawa-bawa kartu kredit, karena di sana sistem pembayarannya hanya bisa tunai.
Yah, meskipun masih tergolong ‘kuno’ dan terpelosok, tapi pulau Tristan da Cunha ini termasuk suaka margasatwa terbesar di dunia, lho. Menurut Lonely Planet, pulau ini dianggap sebagai tempat perlindungan terbaik bagi para ikan laut, termasuk berbagai hewan yang terancam punah seperti penguin rockhopper, elang laut hidung kuning dan lain-lain.