Madu dan susu lebih dikenal secara luas sebagai bahan makanan yang menyehatkan. Kalo kita rutin mengonsumsi madu dan susu, kita bisa mendapatkan manfaat yang baik buat tubuh.
Tapi pada jaman dulu ... madu dan susu pernah berubah menjadi alat penyiksaan paling sadis sepanjang sejarah!
Susu yang disebut minuman sehat itu pernah digunakan sebagai alat penyiksaan jaman Persia Kuno. Begitu juga halnya dengan madu yang punya manfaat baik bagi seluruh anggota tubuh.
Pada era kekaisaran Persia Kuno yang kini menjadi wilayah Iran, metode penyiksaan menggunakan madu dan susu ini sangat kejam! Nggak manusiawi pokoknya. Korbannya tentu akan mati mengenaskan setelah disiksa pake metode ini.
Metode penyiksaan menggunakan madu dan susu ini disebut skafisme. Metode penyiksaan ini juga tergolong mudah dan sangat mematikan.
Menurut catatan sejarah, skafisme sendiri diambil dari bahasa Yunani yang artinya 'menggali atau melubangi'. Seorang korban yang akan disiksa menggunakan metode skafisme ini biasanya akan diikat di sebuah perahu kayu.
Setelah terikat, korban yang akan dieksekusi di perahu akan ditutup lagi menggunakan perahu kayu lainnya.
Nah, dalam kondisi terikat itu, si korban yang akan dieksekusi biasanya telah diberi minum susu dan madu dalam jumlah yang sangat banyak. Keliatannya sih enak ya dicekokin madu dan susu gitu. Padahal, seseorang bisa mati secara perlahan.
Ahli sejarah Jacob F. Field pernah menulis kisah eksekusi orang menggunakan metode skafisme ini. Menurutnya, korban akan ditelanjangi dulu, tubuhnya akan diikat dalam perahu dayung yang sempit. Tapi anehnya, tangan, kaki, dan kepala mereka tetap dibebaskan agar bisa bertahan hidup.
Setelah diikat, para korban akan dipaksa meminum madu dan susu dalam jumlah banyak. Tujuannya agar si korban mengalami diare akibat kebanyakan memminum susu.
Sementara madu yang dicekokin ke korban akan menarik para serangga berdatangan ke perahu itu.