Jenazah seseorang yang menganut LGBT atau Lesbian, Gay, Bisekskual, dan Transgender mendapatkan penolakan dari masyarakat. Diduga jenazah tersebut meninggal dunia karena mengidap AIDS. Seorang warganet Mila Machmudah Djamhari mengisahkan dalam akun Facebook Mila Machmudah.
Melansir dari Fimela.com, warganet ini menceritakan bahwa ada seorang penderita AIDS yang juga menganut LGBT jenazanya ditolak oleh masyarakat. “Kisah lain tentang penderita AIDS…jenasahnya seringkali terjadi penolakan dari masyarakat…LGBT-HAM-AIDS-Meninggal???,” tulis Mila.
Dalam unggahan tersebut Mila memposting foto dua orang pria yang tengah melakukan salat jenazah kepada jenazah tersebut.”Peringatan buat anda pelaku LGBT ini adalah jenazah LGBT yang terkena AIDS. Mereka dirawat oleh dokter dan perawat yang anti LGBT, jenazahnya diurus dan disholati oleh mereka yang anti LGBT,” tulisnya.
“Sementara mereka yang membela LGBT atas nama HAM, para penggiat HAM hanya teriak-teriak seolah-olah mendukung anda (pelaku LGBT). Hakikatnya mereka mencelakakan anda. Setelah anda sakit, mereka tidak ada yang sudi merawat anda. Setelah mati jenazah anda dibiarkan begitu saja,” tulisnya lagi.
Jenazah orang yang menganut LGBT itu akhirnya diurus oleh anggota Yayasan Dakwah Bil Hall, sebuah yayasan dari komunitas Arab yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Kisah tentang jenazah LGBT yang tidak diurus karena ditolak itu pun sempat jadi trending beberapa tahun silam.
Kejadian dimana jenazah diduga penganut LGBT ditolak masyarakat pernah juga terjadi. Seorang waria yang diduga menganut LGBT yang tinggal di Jakarta Utara meninggal dunia. Jenazah waria tersebut tidak ada yang mau memandikannya. Namun seorang pria bernama Rahmat memberanikan diri untuk memandikan jenazah tersebut.