Saya dan seorang teman merasakan ada angin seperti orang berjalan melewati kami dan terdengar suara ada yang melewati rumput ilalang di dekat lapangan itu.
Kami angkat Putra ke mobil. Di perjalanan, ia terbangun. Bertanya apa yang terjadi. Kami ceritakan yang sudah terjadi. Ia hanya bilang, tiap kali tutup mata, sosok laki-laki dengan leher tergorok terus muncul di kepalanya. Berkata hal-hal mengancam. Tak lama, ia tidur lagi hingga kami antar ke rumahnya.
Esoknya, Putra sudah kembali ke sekolah dengan wajah lebih normal.
"Pak, kemarin Putra bilang apa sebelum pingsan?" tanya saya ke Pak Andi.
"Katanya, siapa pun yang malam itu ke Jeruk Purut mencoba datang lagi, keluarnya sudah tidak dalam keadaan hidup. Jadi, kamu dan teman-teman lebih baik enggak ke sana lagi, ya," kata Pak Andi.
Story By: Ikhsan, Jakarta