Viral Umat Kristen di Afghanistan Diikat dalam Plastik Hingga Tewas, Bagaimana Faktanya?

Viral Umat Kristen di Afghanistan Diikat dalam Plastik Hingga Tewas, Bagaimana Faktanya?
Foto-foto di media sosial yang beredar (leadstories.com)

Unggahan lain, yang memuat video yang sama, berbunyi, "Orang-orang Kristen yang dibungkus dengan plastik nilon mati perlahan di Afghanistan. Orang-orang ini membutuhkan doa kita. Bayangkan ini adalah Muslim di Myanmar, orang-orang seperti Angela Mickel, Boris Johnson, Emmanuel Macron, Biden, United Bangsa, Uni Afrika Termasuk Presiden Muhammadu Buhari dari Nigeria menyerukan tindakan. Tapi karena mereka adalah orang Kristen... Hmmm dunia diam termasuk yang disebut G7."

Rekaman berdurasi hampir satu menit itu menunjukkan orang-orang, beberapa telanjang, diikat di dalam kantong plastik besar yang ditutup dari atas. Mereka ditinggalkan di jalan di bawah matahari dikelilingi orang yang menonton.

# Inilah Kebenarannya

Membantah klaim yang dibuat dalam unggahan dan video, AFP Fact Check melaporkan bahwa video viral itu berasal dari protes anti-pemerintah yang diadakan di Medellin, Kolombia, pada Mei tahun ini.

Video yang diunggah pada 27 Mei 2021 itu memuat keterangan dalam bahasa Spanyol; "Penampilan [dikemas] di Medellin selama pemogokan nasional pada 26 Mei 2021". Medellin adalah salah satu kota terbesar di Kolombia.

Berita Hoax di media sosial tentang umat Kristen dibunuh di Afghanistan (boomlive.in)

Pertunjukan tersebut merupakan penghormatan simbolis kepada orang-orang yang baru saja terbunuh di Kolumbia. Protes, yang dimulai pada bulan April, disebabkan menyusul RUU reformasi pajak yang diusulkan oleh pemerintah untuk menstabilkan utang publik dan defisit fiskal. Setelah protes besar-besaran, RUU itu dihapus beberapa hari kemudian, tetapi protes terus berlanjut.

Outlet melaporkan bahwa gambar dari protes juga diunggah di beberapa pegangan media sosial.

Jadi, jangan mudah termakan informasi yang beredar ya guys. Cek dan ricek dulu faktanya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"