Viral Sebuah Mobil Mogok Setelah Mengisi Pertamax yang Isinya Dicampur Air, Begini Kronologinya

Viral Sebuah Mobil Mogok Setelah Mengisi Pertamax yang Isinya Dicampur Air, Begini Kronologinya

Sebuah kejadianyang melibatkan sebuah mobil jenis Honda HRV yang mogok di Jalan Ir SoekarnoSolo Baru, Sukoharjo, menjadi viral setelah diduga disebabkan oleh bahan bakarjenis Pertamax yang terkontaminasi air. Kejadian ini menarik perhatian publiksetelah pemilik mobil tersebut membagikan pengalamannya melalui media sosial.

Pemilik mobil,yang diketahui bernama John Arkhan Budi, mengungkapkan insiden tersebut melaluiakun Facebook-nya di grup INFO CEGATAN SOLO (ICS). Dalam unggahannya, iamembagikan sebuah video yang menunjukkan mobilnya sedang menguras filterbensin. Dalam keterangan video itu, John menyampaikan bahwa ia mengisi bahanbakar Pertamax di SPBU Pucangsawit yang terletak di Kecamatan Jebres, KotaSolo, sebelum mobilnya mengalami mogok di tengah jalan Solo Baru.

Ia menulis,"Hati-hati kawan, isi Pertamax di SPBU Pucangsawit... mobil saya HRV mogokdi tengah jalan area Solo Baru setelah mengisi Pertamax. Setelah di cek teknisiHonda Solo Baru, ternyata sebagian Pertamax yang saya isi di dalam tangkimengandung air... ini buktinya."

Mobil mogok usai diisi bensin yang tercampur air (via suara)

Menanggapi kejadian tersebut, Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut memang terjadi.

Taufiq menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi oleh mobil Honda HRV tersebut disebabkan oleh adanya rembesan air ke dalam tangki bahan bakar Pertamax di SPBU Pucangsawit. Ia menyebutkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi di daerah tersebut, yang menyebabkan air masuk ke dalam tangki penyimpanan BBM.

Pihak Pertamina telah melakukan pengecekan di SPBU Pucangsawit setelah insiden tersebut dilaporkan. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa memang terdapat kandungan air dalam bahan bakar

Pertamax yang dijual di SPBU tersebut. Sebagai langkah pencegahan, penjualan Pertamax di SPBU Pucangsawit dihentikan sementara waktu, dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tangki dan dispenser Pertamax dilakukan.

Taufiq menjelaskan bahwa saat ini, operasional untuk penjualan Pertamax dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan, namun produk bahan bakar lainnya tetap dijual seperti biasa di SPBU tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kenyamanan konsumen, Taufiq juga menyarankan kepada masyarakat yang ingin membeli Pertamax untuk mengunjungi SPBU lain, seperti yang terletak di Pedaringan, Sekar Pace, atau Jurug, yang masih menyediakan Pertamax yang aman.

"Untuk produk lain di SPBU Pucangsawit, dipastikan tidak ada kandungan airnya, jadi konsumen masih bisa membeli bahan bakar lain. Namun untuk Pertamax, kami menyarankan untuk beralih ke SPBU lain sementara waktu," tambahnya.

Pihak SPBU Pucangsawit dan Pertamina berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pemilik restoran juga mengungkapkan bahwa mereka akan memberikan rekaman CCTV dari SPBU yang dapat membantu proses penyelidikan, agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan.

Taufiq menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, dan pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kualitas produk bahan bakar yang dijual kepada konsumen.

Kejadian ini tentu menjadi perhatian bagi banyak konsumen, khususnya yang rutin mengisi bahan bakar di SPBU Pucangsawit, untuk lebih berhati-hati dalam memilih jenis bahan bakar dan memastikan kualitasnya sebelum mengisi tangki kendaraan mereka.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"