Putri Mako asal Jepang, akan menjadi putri kerajaan pertama di negaranya yang tak melakukan prosesi pernikahan secara tradisional.
Hal ini terjadi karena dirinya menolak uang sebesar 150 juta Yen demi menikahi kekasihnya yang hanyalah rakyat jelata atau orang biasa.
Dikutip dari NetSharx, Putri Mako semestinya menerima uang tersebut (setara dengan Rp 19,5 miliar) sebagai putri kerajaan. Kyodo News menjelaskan bahwa uang tunjangan itu sendiri berasal dari pembayaran pajak para rakyat Jepang.
Namun, sang Putri malah menolaknya demi bisa hidup bersama dengan pria yang ia cintai, Kei Komura. Putri 29 tahun ini mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti jejak sang bibi, Putri Sayako, yakni menikah dengan pria non bangsawan.
Calon suami sang Putri, Kei Komura, merupakan pria dari kalangan rakyat biasa yang sempat membintangi iklan promosi wisata pantai Jepang. Mereka berdua berkenalan pada 2012 silam ketika bertemu di International Christian University di Tokyo.
Pernikahan mereka semestinya dilangsungkan pada November 2021 ini. Tetapi pada Februari lalu, Putri Mako berencana untuk menunda pernikahannya.
Sampai saat ini, masih belum diketahui kapan pernikahan mereka akan berlangsung. Beberapa berita mengatakan bahwa penyebab tertundanya pernikahan sang Putri dikarenakan Kei Komuro yang masih memiliki utang kepada ibu mantan tunangannya.