Kei sendiri bekerja di firma hukum di Tokyo dan pernah mendapat uang dari ibu mantan tunangannya sekitar Rp 500 jutaan. Saat masih berhubungan dengan mantannya, Kei menggunakan uang itu untuk biaya sekolahnya.
Ia pernah menyatakan soal utang mantan ibu mantannya itu untuk biaya kuliah di Fordham University, New York, AS. Namun menurut South China Morning Post, Kei telah meminta maaf mengenai masalah ini. Dan Putri Mako juga mengaku telah mengetahui masalah ini.
Meskipun masalah keuangannya menjadi konflik utama pernikahannya, namun Pangeran Mahkota Akishino telah merestui pernikahan Putri Mako dan Kei.
"Konstitusi mengatakan pernikahan seharusnya didasarkan pada persetujuan kedua belah pihak. Jika itu apa yang mereka inginkan maka aku pikir itu sesuatunya yang aku perlu hormati sebagai orangtua," ungkap Pangeran Mahkota Fumihito dilansir agensi berita Kyoto.
Melalui pernyataannya itu Pangeran Fumihito seolah membenarkan jika ada masalah yang seharusnya dibereskan terlebih dahulu oleh Putri Mako dan Kei Komuro. "Agar banyak orang bisa diyakinkan dan ikut merayakan (pernikahan ini), aku sudah bilang penting untuk masalahnya diatasi," tambah Pangeran Mahkota.