Video Viral Seorang Anak Menari Tanpa Ekspresi, Jangan-Jangan Kesurupan

Video Viral Seorang Anak Menari Tanpa Ekspresi, Jangan-Jangan Kesurupan

Video berdurasi 30 detik viral di jagat instagram. Seorang anak laki-laki terlihat sedang menari bersama dengan teman-temannya di sebuah panggung. Bagian yang lucu sepanjang video ini adalah ekspresi anak laki-laki tersebut.

Dia tetap melakukan gerakan dengan sangat baik tapi ekspresinya bikin siapa aja yang nonton video itu ngakak. Pandangan mata yang sangat fokus menatap ke depan, tanpa ekspresi, sembari bergerak seirama dengan musik.

Komentar netizen juga gak kalah kocak gengs.

video viral seorang anak (IG @ngumpulreceh)

"Eteb banget komuknya...Anjir berasa pengen liat Doraemon disuruh sekola" ujar akun @dimeitrimarilyn. @mickail_ramdan juga gak kalah kreatif kasih komentar, "Dede mau mamah baru pah.." katanya. 

@rizkymuliany_ berkomentar, "Tunggu saja pembalasanku". Bener juga ya gengs, kalau kamu lagi kesel, sebel dan marah sama orang, bisa tuh keluar ekspresi kayak gitu. Tapi jangan pas di panggung ya.

"Kerasukan kali tuh wkwkw" ujar @amellia.putrri

Penasaran gak sih kenapa bisa begini? Bukan karena kesurupan tentunya.

Seorang anak menari tanpa ekspresi (IG @ngumpulreceh)

Nah, ngomongin soal ekspresi, ternyata ada pembahasan dari segi psikologi soal ekspresi anak.

Perkembangan emosi anak sudah dimulai sejak masa bayi. Bayi yang berusia kurang dari satu tahun udah bisa mengekspresikan emosinya melalui senyuman jika sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan mereka atau berubah menjadi tangisan jika kondisi berlangsung di luar kehendak mereka.

Kayak kamu waktu bayi dulu gengs, ingat gak?

Dengan bertambah usia anak, perkembangan emosi mereka juga bertambah luas. Anak yang berusia 2-4 tahun, cenderung lebih ekstrim untuk mengekspresikan emosi mereka dalam menghadapi berbagai kondisi, oleh karena kemampuan mereka untuk mengkontrol diri masih terbatas. 

Misalnya, jika mereka senang atau berada dalam lingkungan yang menyenangkan, mereka bisa tertawa-tawa dan terbahak-bahak dengan histeris. Dilain pihak, jika mereka berhadapan dengan situasi yang menakutkan atau membuat mereka sedih, mereka juga bisa menangis, marah dan sulit ditenangkan oleh orang lain. Semua itu terjadi silih berganti dan kadangkala bisa berubah dengan cepat. 

Kondisi tersebut terjadi oleh karena mereka belum sanggup sepenuhnya untuk mengatur emosi yang ada dalam diri mereka.

Bisa jadi nih gengs anak dalam video itu saking tegang dan groginya berada di panggung, dia kesulitan mengatur emosi dan ekspresi. Alih-alih menikmati lagu dengan gembira justru berkonsentrasi penuh memandang ke depan.

"Konsentrasi...tatap mata saya....tatap mata saya....tatap mata saya..." komen akun @aznfl

Dengan berjalannya waktu, kemampuan untuk mengatur emosi juga bertambah baik kok. Semoga di adek jadi lebih berani dan santuy kalau tampil lagi.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"