Usai Dua Kasus Kematian, Pemerintah Stop Distribusi Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

Usai Dua Kasus Kematian, Pemerintah Stop Distribusi Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547
Vaksin AstraZeneca (Media Indonesia)

Kendati demikian, ia menegaskan batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk menerima vaksin. Menurut Nadia, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap akan berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar. Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoaks yang beredar.

"Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengatakan penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksi AstraZeneca batch CTMAV547 yang dilakukan sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian BPOM telah sesuai dengan prosedur, guna memastikan keamanan mutu dan khasiat sebelum edar. 

Sejalan dengan Siti Nadia, Emanuel atau yang akrab disapa Melki juga mengatakan bahwa hanya batch vaksin yang bermasalah dihentikan sementara. Tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan pemberian dari batch vaksin yang tidak bermasalah dan telah melewati prosedur keamanan mutu dan khasiat dari BPOM.

"Khusus batch yang bermasalah yang dicek, Kalau batch lain tetap dilanjutkan," ujar Melki dilansir dari Republika.

Melki menuturkan bahwa sebelum edar, prosedur memastikan keamanan mutu dan khasiat vaksin merupakan tanggung jawab BPOM. Sementara saat sudah beredar menjadi tanggung jawab bersama dengan Kemenkes dan Komnas KIPI untuk memeriksa kembali jika ada kendala atau persoalan di lapangan.

"Batch yang bermasalah yang dicek kembali oleh BPOM, Komnas KIPI, dan Kemenkes. Hal ini berlaku untuk semua jenis vaksin yang bermasalah di lapangan setelah dapat izin edar, lanjut Melki.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"