Unik dan Menarik! 6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia

Unik dan Menarik! 6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia

Tanggal 25 Desember adalah hari Natal. Setiap umat kristiani di Indonesia memiliki tradisi dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Selain beribadah ke gereja dan berkumpul bersama keluarga, ternyata di Indonesia ada sejumlah perayaan natal yang cukup unik. Berikut 5 tradisi perayaan natal di Indonesia.

Marbinda dan Marhobas

Tradisi Marbinda dan Marhobas biasanya dilakukan umat kristiani di Sumatera Utara. Marbinda adalah tradisi menyembelih atau memotong hewan sementara Marhobas memasak hasil potongan hewan tersebut.  Marbinda dan Marhobas dilakukan menjelang Natal oleh masyarakat Batak Toba.

Tradisi Marbinda dan Marhobas itu ternyata memiliki tujuan. Masyarakat Batak Toba ingin mengeratkan kebersamaan dan bergotong-royong menyambut Natal. Kegiatan itu sebagai wujud rasa syukur atas kesehatan dan rezeki yang diberikan. Biasanya hewan yang disembelih dalam marbinda adalah sapi, kerbau, dan babi. Hewan yang dipotong dibeli patungan sejumlah warga dan mereka memasak bersama-sama.

Tradisi Perayaan Natal (voicesulawesi)

Wayang Wahyu

Wayang identik dengan budaya Jawa. Ternyata saat perayaan Natal tiba terdapat tradisi bernama Wayang Wahyu. Wayang Wahyu biasanya dilakukan umat kristiani yang tinggal di sekitar Jawa Tengah.  Cerita pagelaran Wayang Wahyu mengangkat tentang kisah di Alkitab. Wayang Wahyu menyiratkan pesan perdamaian sesama antar umat agama. Pagelaran wayang ini tak hanya bisa disaksikan orang yang merayakan Natal saja kok.

Kunci Taon

Di Sulawesi utara ada tradisi Natal yang unik yakni Kunci Taon. Kunci Taon biasanya dilakukan sebelum dan sesudah Natal hingga momen perayaan Tahun Baru. Kunci Taon dilakukan umat kristiani dengan berziarah ke makam kerabat atau keluarga yang sudah meninggal. Saat di makam mereka meletakan lampu hias di atas makam. Kunci Taon berakhir dengan pawai keliling kampung dengan memakai kostum menarik.

Meriam Bambu

Di Nusa Tenggara Timur (NTT) mayoritas beragama Katolik. Mereka melakukan tradisi bernama Meriam Bambu. Meriam Bambu pertama kali dilakukan warga di NTT sejak tahun 1980-an. Meriam Bambu adalah kegiatan dengan menyalakan meriam bambu dalam jumlah yang banyak. Meriam Bambu menandakan perasaan gembira menyambut Natal dan kelahiran Yesus Kristus.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"