Traveler Kecewa Atas Sikap Garuda Indonesia Setelah Polisikan Rius Vernandes

Traveler Kecewa Atas Sikap Garuda Indonesia Setelah Polisikan Rius Vernandes

Banyak traveler kini kecewa terhadap maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Kekecewaan itu terjadi setelah maskapai berpelat merah itu polisikan Rius Vernandes, seorang reviewer asal Indonesia.

Sebagaimana kabar yang viral sebelumnya, Rius Vernandes dilaporkan atas tuduhan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik. Tuduhan itu lantaran Rius mengunggah menu makanan Garuda Indonesia yang ditulis dengan tangan di secarik kertas.

Rius Vernandes (Instagram @rius.vernandes)

Garuda Indonesia menyatakan bahwa menu makanan itu adalah catatan awak kabin yang seharusnya tidak boleh disebarluaskan.

Sementara dalam vlog klarifikasinya, Rius mengaku bahwa catatan itu memang sengaja dibagikan oleh awak kabin pada penumpang. 

Ini juga terjadi karena menu card masih dalam proses percetakan pembaharuan menu.

Lebih jauh, Garuda Indonesia bahkan menyiarkan imbauan bagi penumpang dan awak kabin untuk tidak mengambil foto saat berada di dalam pesawat. Imbauan itu dikeluarkan pada Selasa (16/7/2019) kemarin, beberapa saat setelah menu makanan itu viral di media sosial.

Garuda Indonesia (makassarinside.com)

Seiring bergulirnya kasus tersebut, Garuda Indonesia kini mendapat respons negatif. Respons itu disampaikan oleh netizen maupun traveler.

Seperti dikutip dari Kumparan, secara umum, netizen dan traveler menganggap bahwa Garuda Indonesia terlalu buru-buru mengambil langkah. Bahkan, hal ini terkesan berlebihan.

Traveler dan netizen pun kembali kritik pihak Garuda (Instagram @rius.vernandes)

Uly Siregar, seorang penulis yang tinggal di Amerika Serikat misalnya, menganggap cara Garuda dalam menyikapi komplain kurang tepat dan terkesan terburu-buru karena panik. 

Menurut Uly, sikap Garuda ini tidak berorientasi pada konsumen. Tindakan yang seharusnya dilakukan untuk melindungi perusahaan justru berbalik menyerang mereka sendiri.

"Lebay. Maksudnya gini, lho. Ya, itu kan antisipasi kali, ya, dari perusahaan untuk melindungi perusahaannya, cuma gue bilang itu public relation (PR) movement yang tidak customer oriented. Menurutku, seharusnya melakukan upaya yang customer oriented supaya orang berbalik menjadi simpati," kata Uly.

"Namanya customer ya diutamakan, lagian kok menu makanan ditulis tangan. Nah, apalagi kan komplain bukan cuma masalah itu doang, berarti kan pelayanannya secara keseluruhan dipertanyaakn, enggak cuma soal menu makanan yang ditulis tangan," lanjut Uly.

Trinity, travel blogger, ikut mengkritik sikap Garuda (Instagram @trinitytraveler)

Sementara Trinity, seorang travel blogger dan penulis serial "The Naked Traveler" juga beropini serupa. Menurutnya, tindakan Garuda Indonesia ini justru mencoreng nama baik mereka.

Trinity berpendapat bahwa Garuda sebaiknya melakukan instrospeksi.

"Ini ngambekan parah banget! Garuda mencoreng namanya sendiri. Herannya, why now? Banyak kok dari kita yang mengkritik Garuda Indonesia, apalagi sejak harga naik tapi kualitas dan pelayanannya menurun, sampai makanan enggak ada, tapi kenapa baru sekarang pas dengan Rius? Belom soal postingan makanan Hokben," kata Trinity.

"Semuanya nyata! Pencemaran nama baik Garuda adalah oleh Garuda sendiri. Garuda harus mengakui kesalahannya, sih. Menu tulisan tangan di business class in intolerable! Kalo dari kemaren Garuda bilang maag aja, enggak bakal ribut begini," lanjutnya.

Rata-rata mengungkap kekecewaannya terhadap sikap Garuda Indonesia (Instagram @rius.vernandes)

Travel blogger Marischka Prudence juga menganggap bahwa Garuda Indonesia seakan bertindak seperti anak kecil yang kesal. Sementara seorang netizen bernama Otniel Adityo juga mengakatan bahwa tindakan Garuda Indonesia malah terlihat seakan 'membenarkan' fakta terjadinya penurunan pelayanan.

Itu baru sebagian kecil aja, baik netizen atau traveler yang mengungkapkan kekecewaannya. Hingga kini, ungkapan kekecewaan lain atas tindakan Garuda Indonesia ini juga masih terus bergulir di media sosial.

Kritik ini nggak cuma dilontarkan oleh pengguna di Tanah Air aja. Banyak juga pengguna yang berasal dari luar negeri melayangkan kekecewaan serupa.

Gimana menurut kalian nih? Semoga kasusnya bisa segera selesai deh ya.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"