"The Scream", Lukisan Seniman Norwegia yang Terinspirasi Letusan Krakatau 1883

"The Scream", Lukisan Seniman Norwegia yang Terinspirasi Letusan Krakatau 1883
Edvard Munch (widewalls.ch)

Sejumlah ahli mengatakan bahwa Munch ingin menggambarkan lukisan itu sebagai ekspresi dari gangguan mental dan ketakutan akibat kecemasan. Dalam buku hariannya, Munch tampak menuliskan dengan rinci kejadian hingga dia membuat lukisan itu dengan komposisi demikian.

"Saya sedang berjalan dengan dua teman--matahari kala itu hendak terbenam--tiba-tiba langit berubah menjadi merah darah--saya tertegun, merasa lelah, dan bersandar di pagar pembatas. Ada warna darah dan lidah api di atas bukit berwarna biru adn hitam di antara laut dan kota--teman saya berlalu dan saya berdiri di sana, gemetar diliputi kecemasan--dan saya merasakan jeritan alam tak bertepi," tulis Munch dalam buku hariannya.

Ilustrasi Gunung Krakatau di media asing tahun 1883 (magnoliabox.com)

Aliran ekspresionisme dalam dunia seni memang dikenal karena umumnya menggambarkan lukisan dari apa yang pelaku seninya lihat dalam pikiran. Seniman aliran ekspresionis biasanya juga jarang tertarik dengan pemandangan nyata yang dilihat di sekelilingnya.

Sementara, Donald Olson, seorang profesor fisika dan astronomi Universitas Texas, berpendapat bahwa langit jingga di latar belakang lukisan itu terinspirasi dari langit tak lazim. Langit itu dilihat oleh Munch pada 1883 dan 1884.

Lukisan The Scream (wsj.com)

Peristiwa terkait pada tahun yang sama kala itu tentu saja letusan Gunung Krakatau. Saat itu, menurut Olson, debu erupsinya sudah mencapai dataran Eropa sehingga langit menjadi terlihat seperti apa yang Munch saksikan sendiri di Norwegia.

Pada 2012 lalu, lukisan The Scream karya Munch ini terjual dengan harga 120 juta dollar AS, atau sekitar Rp1,1 triliun di Balai Lelang Sotheby, New York, Amerika Serikat. Oleh karena itu, lukisan The Scream menjadi salah satu lukisan paling mahal di dunia. 

Lukisan "The Scream" di Balai Lelang Sotheby's (blogs.ubc.ca)

The Scream sendiri dibuat dalam empat versi oleh Munch. Tiga lainnya disimpan di museum di Norwegia. Dua di antaranya pernah dicuri, sementara versi keempat lukisan itu bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.

Sementara oleh pengamat seni dunia, lukisan Munch disebut-sebut hanya kalah dari lukisan "Monalisa" karya Leonardo Da Vinci.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"