Di Meksiko ada sebuah jalan legendasris yang udah berusia 1.300 tahun. Namanya jalan Maya yang menghubungkan dua kota Maya yang sangat penting. Jalan ini udah lama diteliti untuk mengungkap berbagai fakta sejarah. Mengenai ratu prajurit yang kuat.
Traci Ardren, seorang Profesor Antropologi di Universitas Miami, sejak lama tertarik dengan jalan Maya. Jalanan itu diketahui dibangun oleh ratu Coba, Lady K'awiil Ajaw, di Semenanjung Yucatan. Jalan Maya menghubungkan kota Coba dan pemukiman kota Yaxuna yang lebih kecil.
Sebuah gambar ukiran yang ditemukan di monumen batu di Coba menggambarkan ratu yang mungkin telah membangun jalan Maya untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Lady K'awiil Ajaw adalah salah satu penguasa Coba kuno yang paling kuat dan suka berperang, dan monumen batu berukir menunjukkan dia berdiri di atas tawanan, kata arkeolog Travis Stanton dari University of California, Riverside.
Para arkeolog dari Carnegie Institute of Washington pernah mencoba memetakan panjang jalan Maya tahun 1930-an. Dilakukan dengan metode sederhana. Metode ini susah mendapatkan informasi lengkap karena letak jalan ini ada di hutan lebat. Dengan perkembangan teknologi, para peneliti mulai menggunakan LIDAR.
LIDAR mencari jalan maya dengan deteksi cahaya dan jangkauan, memungkinkan para ahli untuk menciptakan kembali suatu daerah secara digital, bahkan di medan yang sulit. LIDAR dioperasikan dari drone yang terbang rendah.
Dia kemudian menembakkan sinar laser ke permukaan untuk membuat gambar 3D dari area yang tersembunyi di bawah vegetasi yang lebat. Gambaran permukaan itu dilihat dan dihitung dari pantulan sinar yang terjadi.
Teknologi LIDAR digunakan untuk memetakan area Yucatan, antara 2017 dan 2019. Dengan metode ini ditemukan 8.000 struktur yang tersembunyi di bawah pohon. Juga menemukan jalan Maya.
Diperkirakan ratu prajurit Lady K'awiil Ajaw, membangun jalan putih pada 600 atau 700 Masehi.
Jalan raya ini kemudian dikenal sebagai jalan putih menuju Maya karena dibangun dari batu kapur dan dilapisi dengan plester putih. Jalan itu dinaikkan di atas pedesaan di sekitarnya dan diaspal dengan plester yang terbuat dari batu kapur, menghasilkan nama "sacbe"/ "jalan putih" di Maya.