"Momen-momen itu ya, luar biasa kita tuh kuat banget. Terus apalagi kita ada trip bersama itu yang berakhir di Bern itu. Itu betul-betul kita deket banget, apapun yang kita lakukan ya bersama-sama. Kita yang sudah lama enggak bersama-sama kembali bersama-sama menikmati suasana itu luar biasa banget," terang Atalia Praratya.
"Yang menarik adalah kita waktu itu masih di Itali. Kang Emil akan ke Inggris karena ada kegiatan di sana, kita tuh sempet berpelukan dulu di lift sama-sama. Pada waktu itu kita pakai jaket jeans, kita berpelukan kok kayak kita mau ditinggal lama. Itu kok seperti udah ada tanda. Baru ngeh sekarang, ya Allah. Ternyata banyak sekali tanda-tanda," lanjutnya.
Yang juga tidak kalah mengejutkan, Bu Cinta mengungkapkan kalau sikap Eril tentang penampilannya juga berubah total sebulan terakhir sebelum meninggal. Eril yang biasanya cuek pada penampilannya mendadak sangat peduli bahkan dia sangatlah wangi.
"Eril tuh wangi banget, kanan kiri bisa beda wanginya. Pokoknya tiap hari tuh kayak 'Mah wangi enggak'. Jadi dia tuh yang terakhir-terakhir itu, dia sangat memperhatikan penampilannya banget. Itu beda dari sebelum-sebelumnya. Jadi sebelumnya dia tuh cuek banget, namanya juga anak mesin kalau dandan aneh aja," ungkapnya.
"Tapi di momen bulan terakhir itu, aduh itu dia yang namanya wangi, terus dia yang dandan banget, dia yang akhirnya mau belanja. Biasanya dia enggak mau, tapi akhirnya belanja bareng sama bapaknya di matching-matchingin gitu," kata Bu Cinta.
Meski demikian, Atalia Praratya menerangkan kalau momen-momen terakhir bersama Eril sangat luar biasa dan membuatnya merasa ditinggalkan dalam keadaan puas. "Itu momennya luar biasa, jadi kita tuh ditinggalkan dalam keadaan puas. Puas karena momen terakhir itu momen yang sangat sangat indah semuanya," pungkas Atalia Praratya.