TNI sejak dulu memiliki banyak pasukan khusus dalam bidang operasi-operasi rahasia atau intelijen. Para anggota pasukan khusus ini harus berbekal teknik dalam hal penyamaran dalam menggali informasi musuh. TNI Angkatan Darat sejak dulu memiliki pasukan khusus tersebut.
Salah satu anggota pasukan khusus ini bernama Hans Hamzah. Hamzah biasa pria ini disapa adalah anggota TNI keturunan Tionghoa. Semasa menjadi anggota pasukan khusus ini, Hamzah pernah menjadi bawahan Benny Moerdani, seorang Jenderal TNI yang berkibar dalam bidang intelijen.
Menurut penulis buku sejarah militer Asia dan operasi Intelijen bernama Ken Conboy, ia menyebut sosok Hamzah adalah pribadi yang misterius. Ia sangat tertutup kepada orang lain, bahkan dengan rekan seprofesi hingga di kesatuan pasukan khusus tersebut.
“Hamzahmerupakan seorang dari sedikit etnis Tionghoa di satuan khusus Intel yang memiliki bakat berbahasa, dia berbicara dalam enam bahasa dan ahli dalam hal membuka kunci,” ujar Ken dalam bukunya yang berjudul Intel:Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia.
Bahkan salah satu operasi militer besar yang pernah dilakukan Hamzah adalah saat ia ikut serita dalam operasi bersandi Flamboyan bentukan Benny Moerdani. Kala itu target operasi adalah Atase Militer Portugal, Mayor Antonio Joao Soares yang kala itu datang ke Indonesia menuju Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.
Otak Hamzah memang cerdik dan gerak-geriknya licin dan sulit ditebak. Hamzah sempat membongkar isi koper Soares ketika berada di Bandar Udara di Bali, sebelum menuju Timor Timur.Kala itu Hamzah menyamar menjadi Kepala Cabang Maskapai Merpati Airlines untuk membongkar isi koper yang Soares bawa.