Bali menjadi salah satu provinsi yang ramai didatangi wisatawan untuk berlibur. Tapi di daerah tersebut ternyata memang sangat jarang ditemui angkutan kota atau angkot yang beroperasi di daerah Bali. Padahal di sebuah tempat liburan namanya sarana transportasi cukup penting untuk menjangkau wisatawan yang akan menuju tempat wisata.
Menurut penuturan seorang warga lokal menyebutkan kenapa di Bali jarang ada angkot karena warga Bali lebih senang untuk memakai motor khususnya motor matic dan mobil dibandingkan naik angkot. “Di Bali daerah ujung ke ujung bisa ditempuh selama 2-3 jam, jadi bisa dijangkau dengan motor,” ujar seorang warga Bali dilansir dari Detik.
Jika ada warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi pun bisa menggunakan transportasi online yang selama beberapa tahun ini cukup berkembang di Bali,mulai dari ojek online dan taksi online.Jadi jikalau ada angkot pun, warga Bali akan memilih untuk memakai transportasi online.
Sebagai destinasi wisata, pembangunan infrastruktur di Bali memang sangat bagus dan berkembang pesat. Misalnya sudah ada tol yang melintasi laut untuk menghubungan kawasan Nusa Dua, Bandara Ngurah Rai, dan Tanjung Benoa. Tol itu bisa dilintari motor sehingga membuat akses semakin mudah dengan kendaraan pribadi.
Khusus untuk wisatawan dari luar negeri yang berlibur di Bali, mereka juga lebih nyaman melakukan perjalanan menggunakan motor. Sebab di Bali banyak penyewaan motor dengan harga yang terjangkau. Penggunaan motor lebih laris dibandingkan mobil atau angkot karena bisa masuk ke kawasan pedesaan di Bali.
Kondisi jalan di Bali memang tak lebar sehingga jika ada angkot yang lewat atau suka mengetem di pinggir jalan membuat kondisi jalan semakin sempit dan lalu lintas menjadi macet. Sampai sekarang pihak pemerintah setempat juga belum memikirkan rencana jangka panjang jika Bali aka nada angkot.