Apa yang terbersit saat mendengar sate ? Tentu beberapa hal bisa saja jadi terpikirkan, mulai dari sate ayam, sate kambing, dan Madura. Ya, banyak pedagang sate di kota-kota di Indonesia sebagai orang Madura . Banyak orang Madura meninggalkan kampung halaman, merantau, hingga memutuskan berjualan sate.
Dilansir dari Kompas.com, Kadarisman Sastrodiwirjo sebagai mantan Peneliti Balitbang Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa fenomena orang Madura yang berjualan sate memang sudah ada sejak dulu. Hal itu ada kaitannya dengan sate yang ternyata jadi makanan khas di Madura.
“Sate di Madura dikatakan sebagai makanan yang khas. Orang Madura dekat dengan sate sebagai salah satu olahan makanan yang dibuat sejak zaman dulu,” papar Kadarisman. Ia menambahkan bahwa nenek moyang orang Madura memiliki jiwa sebagai perantau dan pekerja keras.
Hampir setiap daerah di Madura pasti banyak warganya yang memutuskan merantau ke kota-kota lainnya di Indonesia. Hal itu terjadi karena kondisi geografis Madura yang bisa dibilang sulit untuk melakukan kegiatan bercocok tanam, lantaran tanahnya yang kering dan kurang subur.
“Tanah di Madura itu kering, tumbuhan susah untuk ditanam di sana. Walaupun ada padi, tapi orang Madura harus kreatif untuk bisa menyambung hidup,” paparnya. Dibanding jadi petani, orang Madura lebih memilih melakukan usaha sebagai peternak seperti kambing, sapi, dana yam yang daging hewan itu bisa diolah jadi makanan yakni sate.
Daging-daging hewan yang dijadikan sate akhirnya membuat banyak orang Madura menjual sate ke kota-kota lain. Makanya sate menjadi makanan yang sangat dekat dengan masyarakat Madura.