Sudah Tahu Belum, 5 Negara Ini Larang Warganya Rayakan Hari Valentine Bahkan Ada Ancaman Hukuman

Sudah Tahu Belum, 5 Negara Ini Larang Warganya Rayakan Hari Valentine Bahkan Ada Ancaman Hukuman
Foto: Negara Larang Valentine (Tempo.co)

Konstitusi Malaysia memberikan kebebasan warganya untuk beragama. Namun, negara dengan julukan Negeri Jiran ini merupakan negara multi-etnis dan multibudaya yang 60 persen penduduknya beragama Islam. Sejak 2005, perayaan Hari Valentine dilarang di Malaysia. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap hari kasih sayang tersebut sebagai penyebab dari segala hal yang dibenci agama seperti aborsi dan alkohol.

Mereka akhirnya mengambil sikap bahwa itu adalah mata rantai penyakit negatif yang dapat mengundang bencana dan kerusakan moral di kalangan pemuda. Setiap tahunnya, bahkan ada kampanye anti-Valentine yang untuk memperkuat pandangan tersebut. Siapa pun yang pergi keluar dan merayakan Hari Valentine, mereka harus siap menerima resiko ditangkap. Kabarnya di tahun 2012, polisi Malaysia pernah meringkus beberapa pasangan di hotel dan mereka dihukum layaknya melakukan sebuah tindak kejahatan.

5. Indonesia 

Sama seperti Malaysia, Indonesia juga mengakui adanya 5 agama. Meski begitu, penduduk Indonesia mayoritas beragama Muslim. Ulama di Indonesia memerintahkan para pasangan atau single untuk tidak bertukar kartu, bunga mawar atau terlibat dalam perilaku terlarang. Walau begitu, masih banyak anak muda yang menentang dan tetap merayakan Hari Valentine secara terbuka. 

Indonesia memang tidak ada hukum yang melarang tegas perayaan tersebut. Namun di beberapa daerah yang pandangan Muslimnya yang lebih radikal, perayaan hari Valentine sangatlah diharamkan. Kontroversi ini berawal dari keputusan Majelis Tinggi Islam di tahun 2021. Di mana, dinyatakan bahwa Hari Valentine bertentangan dengan budaya dan ajaran Islam. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"