Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Momen tersebut dimanfaatkan oleh semua orang di seluruh dunia untuk mengungkapkan rasa sayang pada orang yang mereka cintai. Biasanya, orang-orang akan memberikan bunga, coklat atau hanya sekadar saling bertukar ungkapan mesra.
Meski begitu, ternyata ada beberapa Negara yang tidak memperbolehkan warganya untuk merayakan hari kasih sayang ini. Selain berkaitan dengan agama, hari Valentine juga dirasa sebagai perayaan yang berlebihan untuk kaum muda. Lantas negara mana saja yang melarang perayaan Valentine? Berikut penjelasannya!
1. Arab Saudi
Penjualan barang-barang yang berhubungan dengan perayaan Valetine seperti bunga mawar sangat dilarang. Untuk mencegah masyarakatnya merayakan momen kasih sayang tersebut, polisi akan berkeliaran di jalan-jalan, menyisir dari satu toko ke toko lainnya untuk menyita apa pun yang mereka anggap berhubungan dengan Hari Valentine. Tidak hanya itu, mereka juga kabarnya tidak segan menangkap dan menghukum orang yang melanggar aturan tersebut.
Kabarnya, hal ini yang akhirnya memunculkan kreasi para pedagang untuk membuka pasar gelap. Arab Saudi memang dikenal sebagai negara Islam, dimana muslim yang diakui di negara tersebut. Meski demikian, pekerja beragama lain diperbolehkan untuk masuk ke negara ini demi mendorong ekonomi Arab Saudi berkembang pesat. Akan tetapi, agama lain seperti Kristen tidak diizinkan untuk menjalankan agama mereka.
2. Iran
Iran adalah negara Islam yang diperintah oleh ulama. Pada tahun 2011, pemerintah Iran melarang perayaan Hari Valentine. Melalui pertanyaan yang tayang di media pemerintah, para pejabat pemerintah terang-terangan mengatakan warganya tidak boleh merayakannya. Pemerintah juga melarang produksi semua barang dan hadiah yang berkaitan dengan Hari Valentine dan promosi hari apa pun yang merayakan cinta romantis karena dianggap sebagai penyebaran budaya Barat.
Pemerintah Iran juga tidak ragu memberikan denda dan hukuman berat bagi warga yang merayakannya. Kabarnya, pasangan yang belum menikah juga dilarang berbaur satu sama lain di hari tersebut. Iran lantas menyarankan untuk mengganti Hari Valentine dengan festival kuno bernama Mehrgan yang ada di Iran sebelum masuknya Islam. Mehr memiliki arti persahabatan, cinta, atau kasih sayang.
3. Pakistan
Memiliki nama resmi Republik Islam Pakistan, tentu negara ini serupa dengan Arab Saudi. Populasi Muslim di negara ini adalah nomor dua terbesar di dunia. Hal ini yang mempengaruhi sikap terhadap Hari Valentine, terutama selama beberapa tahun terakhir. Saat popularitas Hari Valentine berkembang, banyak kaula muda dan partai-partai ultra-agama mulai demo anti-Valentine.
Bahkan ada warga yang mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi di Islamabad untuk melarang hari kasih sayang. Alasan di balik keputusan ini tidak lain karena Hari Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan ajaran Islam. Hingga akhirnya di tahun 2017, pengadilan mengabulkan petisi dan melarang tidak hanya perayaan Hari Valentine, tetapi juga liputan atau penyebutan media apa pun.
4. Malaysia