Suami Istri Ini Nekat Simpan Jenazah Anaknya yang Sudah Meninggal 3 Bulan di Rumah untuk Dihidupkan Kembali

Suami Istri Ini Nekat Simpan Jenazah Anaknya yang Sudah Meninggal 3 Bulan di Rumah untuk Dihidupkan Kembali

Sepasang suami istri asal Dusun Sokatata, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah kedapatan menyimpan jenazah anaknya, SA (14) di dalam rumah yang diperkirakan sudah meninggal sejak tiga bulan lalu. 

Kejadian itu terungkap pada Minggu (9/1/2022) lalu, saat sejumlah warga melapor ke Kepolisian Sektor Moga, Pemalang. Setelah mendapat laporan, polisi langsung menuju rumah SA bersama dengan perangkat kecamatan, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat sekitar. 

Saat tiba di rumah SA, mereka mendapati jenazah SA terbujur kaku, ditutup dengan selimut. Setelah dipastikan sudah meninggal oleh petugas kesehatan, lalu polisi, perangkat kecamatan, dan tokoh masyarakat yang datang kemudian membujuk dua orang tersebut agar SA dimakamkan. 

Meski sempat menolak, pasangan suami istri itu akhirnya setuju memakamkan anaknya tersebut. 

"Pendekatan persuasif yang kami lakukan cukup lama sampai akhirnya orang tua setuju untuk memakamkan SA. Jenazah SA akhirnya dimakamkan pada Minggu malam, sekitar pukul 22.00 di sebuah lahan di belakang rumah mereka," kata Kepala Polsek Moga Ajun Komisaris Dibyo Suryanto dilansir dari Kompas, Kamis (13/1/2022). 

Suami Istri Ini Nekat Simpan Jenazah Anaknya yang Sudah Meninggal 3 Bulan di Rumah (Detikcom)

Penyebab Meninggal 

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Puskesmas Moga, Sugiarto menduga, SA meninggal akibat penyakit tuberkulosis (TBC). SA yang menderita TBC sejak Januari 2021 tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Islam Moga. 

"Berdasarkan pemeriksaan rontgen di RS Islam Moga, SA diketahui menderita TBC. Dokter sudah berpesan agar SA berobat dan rutin kontrol kesehatan ke puskesmas terdekat selama enam bulan penuh. Sayangnya, SA baru berobat selama satu bulan lalu berhenti," ucap Sugiarto.

Perlu otopsi untuk menentukan sejak kapan SA meninggal. Namun, dari kondisi jenazah serta keterangan dari orang tua dan para tetangga, SA diperkirakan meninggal sejak tiga bulan lalu. 

Saat ditemukan, kondis jenazah sudah mengkerut dan berbau. Selain itu, dari pemeriksaan sementara, tidak ada pengawet semacam formalin di jenazah SA. Kendati sudah meninggal berbulan-bulan, warga sekitar mengaku tidak mencium bau menyengat dari jenazah SA. 

Menurut Sugiarto, hal itu terjadi karena jarak antara rumah SA dan rumah para tetangganya berjauhan. Jarak terdekat antara rumah itu dan rumah tetangganya sekitar 70 meter. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"