Sosok Ini Jadi Pemilik Tupperware, Produk Kesayangan Emak-emak yang Diisukan Bakal Bangkrut

Sosok Ini Jadi Pemilik Tupperware, Produk Kesayangan Emak-emak yang Diisukan Bakal Bangkrut

Ibu-ibu atau emak-emak pasti tahu dengan produk Tupperware. Tupperware memproduksi produk seperti tempat makan dan tempat minum yang cukup laris di Indonesia. Saat ini Tupperware disebut akan bangkrut. Lalu siapa sebenarnya sosok pemilik Tupperware yang berasal dari Amerika Serikat ini?

Pemilik sekaligus pendiri Tupperware bernama Ear Silas Tupper. Ia adalah seorang pebisnis asal Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1907. Sejak usia 21 tahun, Tupper yang memiliki pemiiran kreatif sudah menemukan cara untuk mengolah ampas biji hitam polyethylene atau bahan dasar pembuat plastik.

Tupper akhirnya membuat produk dari plastik yang fleksibel, kuat, ringan, serta tidak berminyak. Pada tahun 1938 akhirnya Tupper resmi mendirikan perusahaan dengan produk jenis Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware. Saat ini Tupperware dipimpin oleh seorang CEO bernama Miguel Fernandez yang memimpin perusahaan itu dari akhir tahun 2020.

Sosok Ini Jadi Pemilik Tupperware (Hipwee)

Gosip Tupperware bakal bangkrut sedang mengemuka. Kabar itu mengacu dari penurunan harga saham Tupperware yang cukup drastis di awal tahun 2023. Sebenarnya sejak tahun 2020 kala pandemi COVID-19 mulai melanda dunia, mendatangkan imbas yang sangat besar untuk Tupperware.

Saat itu produk ini mengalami penurunan penjualan yan besar. Imbasnya banyak toko-toko offline yang tutup akibat pembatasan sosial di negara-negara dunia selama pandemi. Pendapatan perusahaan turun sekitar 12 persen. Begitu juga dengan saham Tupperware alami penurunan yang signifikan yakni 49 persen pada 10 April 2023 lalu.

Kondisi keuangan yang tidak stabil membuat operasional perusahaan Tupperware ikut terganggu. Makanya perusahaan dalam waktu dekat mencari jalan pintas untuk mengurangi biaya operasional, salah satunya dengan melakukan PHK besar-besaran kepada karyawan. Cara ini dianggap yang paling masuk akal, meskipun mengorbankan karyawan yang jumlahnya banyak.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"