"Saya kira HRS mau mendengarkan kalau diajak bicara dari hati ke hati. Lempengan baja yang keras saja bisa dibengkokkan, apalagi hati manusia seperti HRS," kata Bang Yos.
Bang Yos menambahkan, ruang dialog itu tak harus dimulai dari presiden atau wakilnya, melainkan bisa mengirim orang terpercaya atau pemimpin daerah untuk menemuinya dan berdialog secara langsung.
"Untuk melakukan dialog kan tidak perlu presiden, wakil presiden, atau menteri. Cukup seseorang yang bisa dipercaya saja, atau mendelegasikan ke Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) misalnya," ungkapnya.