Siapa Orang Indonesia Pertama yang Punya Mobil? Terjawab Sosoknya

Siapa Orang Indonesia Pertama yang Punya Mobil? Terjawab Sosoknya

Pakubuwono X atau Raja Kasunanan Surakarta merupakan orang Indonesia pertama yang punya mobil. Mobil yang dibeli oleh Pakubuwono X bermerek Benz yang merupakan tipe dari Benz Phaeton. Saat membeli mobil itu, Pakubuwono X harus merogoh kocek sebesar 10.000 gulden (mata uang Belanda).

Rasanya sah-sah saja jika Pakubuwono X bisa membeli mobil pada tahun 1894 sebab sosoknya bukanlah orang sembarangan karena menjadi Raja Surakarta yang paling memiliki pengaruh sepanjang sejarah Kasunanan Surakarta. 

Pakubuwono X terkenal sebagai raja yang menampilan kemewahan. Ia kerap memakai baju kebesaran raja yang mewah ditambah atribut kerajaan. Tak ayal Pakubowono X menjadi orang Indonesia pertama yang punya mobil. Bahkan di tahun 1894 di dunia, belum banyak orang yang mampu membeli mobil.

Orang Indonesia Pertama yang Punya Mobil (Harapan Rakyat)

Sebagai orang Indonesia pertama yang punya mobil, Pakubuwono X lebih dulu memesan mobil Benz kepada seorang sahabatnya bernama John C Potter. John juga mencatatkan diri sebagai penjual mobil pertama di Indonesia. Meski jadi warga negara asing namun John kala itu bekerja di sebuah pabrik gula di Jawa Timur.

Zaman dulu berbeda dengan saat ini. Jika sekarang dalam memesan mobil bisa diproses sangat cepat, saat itu Pakubuwono X harus menunggu sampai 10 tahun sampai mobil pesanannya datang. Maklum saja mobil itu harus diimpor dari Belanda hingga tiba di Indonesia. Cukup lama bukan? 

Spesifikasi mobil Benz yakni mesin satu silinder yang berkapasitas 2.000 cc dengan bertenaga 5 kuda. Mobil Benz terbuat dari kayu tetapi bisa dikendarai hingga delapan orang. Jika diperhatikan mobil itu sekilas mirip dengan kereta kuda. Kemunculan mobil juga membuat Indonesia jadi salah satu negara di Asia yang sudah masuk mobil di tahun itu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"