Diagnosis resmi wanita itu adalah myiasis, infeksi yang disebabkan oleh larva lalat bersayap dua, atau dikenal sebagai belatung. Proses pengeluaran larva itu jadi rumit.
"Larva tidak boleh dikeluarkan secara paksa," tulis dokternya,
"karena bentuknya yang meruncing dengan deretan duri dan kait menjangkarkannya ke jaringan subkutan," lanjut sang dokter.
Untuk membuat larva bergerak sendir lebih dekat ke permukaan, dokter mengolesi dahi pasien dengan petroleum jelly, yang membuat serangga lebih sulit mendapatkan oksigen.
Para dokter kemudian dapat melakukan pembedahan untuk mengambil larva tersebut, yang kemudian dikirim ke London School of Tropical Medicine untuk diperiksa. Ultrasonografi mengidentifikasi kemungkinan bahwa lebih banyak larva masih bersembunyi, di dalam dahi.
Serangga yang menginfeksi dahi wanita ini dikenal sebagai lalat Lund, atau Cordylobia rodhaini. Kasus ii sangat langka gengs, hanya ada 14 kasus lain yang melibatkan lalat Lund yang dilaporkan di seluruh dunia. Larva matang di bawah kulit setelah 8-12 hari. Lalu jadi lalat dewasa.
Itu karena lalat Lund umumnya lebih suka bertelur di atas pakaian lembab, daripada di kulit, atau di mamalia berkulit tipis seperti hewan pengerat. Lokasi myiasis wanita juga jarang. Faktanya, hanya ada satu kasus myiasis di wajah yang pernah dilaporkan di Inggris. .
Dan ternyata, sebenarnya, wanita ini gak sendirian. Seorang teman putranya yang menemani keluarganya ke Uganda juga kembali dari perjalanan dengan infeksi di punggungnya.
Wanita itu dan juga teman putranya sembuh dan pulih dalam beberapa minggu. Komplikasi yang paling sering dilaporkan dari jenis lesi ini adalah infeksi sekunder dan jaringan parut.
Bisa sembuh sih gengs, tapi ya ngeri aja kalau ada belatung atau larva lalat di dalam tubuh kita. Hiiiy..... SUpaya gak terjadi sama kamu, kalau liburan ke h
utan tropis jangan gunakan pakaian atau kain yang lembab di badan ya gengs.