Sejarah Peringatan Maulid Nabi dan Pengertiannya Menurut Islam

Sejarah Peringatan Maulid Nabi dan Pengertiannya Menurut Islam
Maulid Nabi Muhammad (via CNN Indonesia)

Sejarah Maulid Nabi dimulai setelah wafatnya Nabi Muhammad. Peringatan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10. Tujuan awalnya adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap kelahiran Nabi.

Terdapat berbagai pendapat mengenai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagian berpendapat bahwa tradisi ini sudah ada sejak tahun kedua hijriah, sementara yang lain meyakini bahwa peringatan tersebut telah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW.

Dalam buku Sejarah Maulid Nabi karya Ahmad Tsauri, dijelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi SAW telah dilakukan oleh umat muslim sejak tahun kedua Hijriah. Disebutkan bahwa hal tersebut dicatat dalam kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa karya Nuruddin.

Pendapat lain menyebutkan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah tokoh pertama yang mengadakan perayaan Maulid Nabi. Pada masa itu, Perang Salib tengah berlangsung, di mana pasukan Eropa merebut Yerusalem dan mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu terpecah dan mulai kehilangan semangat untuk berjihad membela agama dalam Perang Salib.

Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam yang mulai padam harus dibangkitkan kembali, salah satunya dengan memperkuat kecintaan kepada Nabi melalui perayaan Maulid Nabi. Tradisi ini pun dimulai pada bulan Rabiul Awal dan berlanjut hingga kini.

Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi mulai berkembang pada masa Wali Songo sekitar tahun 1404 Masehi dan terus diperingati hingga saat ini. Seiring waktu, peringatan ini menyebar ke berbagai wilayah Islam dan diadopsi oleh banyak negara dengan tradisi dan cara perayaan yang beragam.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"