Sejarah Makam Syuhada Haji Banjarmasin, Tragedi Jemaah Indonesia

Sejarah Makam Syuhada Haji Banjarmasin, Tragedi Jemaah Indonesia

Tahun 1974, terjadi peristiwa sejarah makam syuhada haji Banjarmasin. Peristiwa pilu ini masih terngiang hingga saat ini. Terutama oleh keluarga korban yang mayatnya tak pernah bisa pulang.

Kawasan Makam Sunan Ampel di Surabaya menjadi makam para syuhada haji. Korban kecelakaan pesawat yang mengangkut rombongan haji. Peristiwa ini terjadi di Kolombo, Srilanka, tahun 1974.

Makam syuhada haji Banjarmasin (YouTube.com)

Peristiwa sejarah makam syuhada haji Banjarmasin ini terjadi pada 4 Desember 1974 pukul 18.38 waktu setempat. Maskapai Belanda Martin Air menggunakan pesawat DC-8 55F untuk membawa rombongan haji dari embarkasi Surabaya menuju Jeddah, Arab Saudi. Maskapai ini bekerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia. Pesawat dikemudikan kapten penerbang Hendrik Lamme, yang pernah jadi pilot Royal Netherlands Navy Airforce selama perang dan ditempatkan di Indonesia hingga 1948.

Pesawat hendak mengisi bahan bakar di Bandaranaike International Airport, Colombo. Namun akhirnya pesawat menabrak tebing, yang disebut “Anjimalai” atau “Bukit Tujuh Perawan”. Pesawat hancur berkeping-keping. Semua penumpang dan awak tewas. Kejadian ini sekitar 100 mil sebelah selatan bandara. Pesawat ini telah terbang selama 4,5 jam dari Surabaya.

Maskapai Martin Air (factinate.com)

Semua nama korban Sejarah makam syuhada haji Banjarmasin ditulis pada batu nisan yang terbuat dari pualam. Sebanyak 182 nama terukir pada batu nisan tersebut. Meski begitu, jumlah korban yang dikuburkan di dalamnya hanyalah delapan bagian anggota tubuh yang berhasil ditemukan dan tak dikenali identitasnya. Sebagian besar jenazah dimakamkan secara massal di Maskeliya, Srilanka, termasuk tujuh awak asal Belanda.

Dalam kasus sejarah makam syuhada haji Banjarmasin ini diperoleh data jemaah, tercatat korban 16 orang dari Lamongan, 1 orang dari Surabaya, 50 orang asal Sulawesi Selatan, 3 orang asal Kalimantan Timur dan 111 orang asal Blitar, Jawa Timur.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"