Mereka menempuh perjalanan hingga 180 kilometer dari hulu ke Puerto Leguizamo.
Kemudian dalam sebuah rekaman yang ditayangkan Caracol TV, ibu dan ketiga anaknya itu terlihat tampak kekurangan gizi dan dehidrasi. Mereka segera diturunkan dari hovercraft. Sang ayah sendiri telah menunggu mereka di pangkalan angkata laut Puerto Leguizamo.
"Jika kita memiliki persediaan air setiap 30 menit, kita akan pingsan," kata sang ibu. "Kami harus terus berhenti sepanjang waktu, dan anak-anak tidak bisa berjalan lagi," lanjut sang ibu.
Jenderal Angkatan Laut Kolombia Sergio Alfredo Serrano mengatakan bahwa terlihat banyak gigitan, sengatan, serta luka di tiap kaki orang-orang yang tersesat di hutan itu.
Una madre y sus tres hijos pasaron más de un mes perdidos en el Amazonas - https://t.co/6i7ID6Be72 pic.twitter.com/Kdy43PXnmH
— Noticias Caracol (@NoticiasCaracol) January 27, 2020
Mereka pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lanjut. Mereka juga diperiksa apakah terserang penyakit seperti malaria atau yellow fever.
Perawatan di rumah sakit untuk mereka pun ditujukan untuk menangani kondisi mereka yang kurang gizi dan dehidrasi.
Syukurlah, happy ending~