Sebuah Studi Mengatakan Suami Perokok Bikin Keluarga Tak Bahagia

Sebuah Studi Mengatakan Suami Perokok Bikin Keluarga Tak Bahagia
Studi mengatakan bahwa suami perokok memicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga (via suara.com)

Mirisnya, 'warisan perilaku' merokok terjadi dan terpotret dalam data survei PJKAS-UI yang melibatkan 779 responden, ditemukan bahwa 6,14 persen anak responden adalah perokok aktif.

"Ironisnya, 72 persen istri berpendapat bahwa anak-anaknya merokok karena mengikuti kebiasaan anggota keluarganya yang merokok, dalam hal ini orang tuanya, dan juga disebabkan alasan pergaulan atau ikut-ikutan teman," jelas Irfani.

Ada pula survei yang sempat dilakukan secara online terhadap para wanita yang punya kepala rumah tangga perokok di rumah.

Dalam diskusi pembahasan hasil survei tersebut, disimpulkan bahwa data ini bisa memperkuat inisiatif terhadap revisi PP No. 109 Tahun 2012. Dalam undang-undang tersebut, berisi tentang  Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, mencegah perokok anak, dan mendukung roadmap cukai hasil tembakau.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"