Sebenarnya "Kera Sakti" Melakukan Perjalanan ke Barat Tuh Kisah Nyata atau Fiktif Sih?

Sebenarnya "Kera Sakti" Melakukan Perjalanan ke Barat Tuh Kisah Nyata atau Fiktif Sih?
Xuan Zang ternyata melakukan perjalanan sendirian (pinterest.com)

Kisah dalam "Catatan Perjalanan ke Barat" ini juga berhasil menggambarkan ajaran darma Buddha yang dulu sulit dimengerti. Sejak dulu, orang-orang jadi mengerti ajaran Buddha itu berkat novel 100 bab ini.

Novel populer era Dinasti Ming ini membuat banyak orang jadi lebih memahami konsep ajaran Buddha. Kisah Xuan Zang dan tiga muridnya melewati berbagai rintangan dan kesulitan dalam perjalanan itu menjadi gambaran paling relevan dalam ajaran Buddha di China kala itu.

Selain perjalanan ke Barat, setiap tokoh dalam novel itu adalah gambaran dari sifat-sifat dasar manusia. Jadi sebenarnya dalem banget untuk dipahami, tapi jadi lebih mudah dimengerti kok.

Sun Go Kong misalnya, dia adalah tokoh yang merefleksikan sifat liar manusia, sombong, egois, dan keras kepala. Cha Pa-Chieh adalah sifat manusia yang selalu diliputi hawa nafsu, keserakahan, dan kesembronoan.

Kisah ini membuat orang China jaman dulu lebih paham ajaran Buddha (hipwee.com)

Sementara itu ada juga Sha Ho-Shang yang menggambarkan sifat kebodohan batin, lemah, rapuh, dan selalu butuh pertolongan. Sedangkan tokoh Xuan Zang digambarkan sebagai manusia yang berakal budi. Dia selalu menjaga setiap manusia tetap sadar dan berbakti dalam ajaran darma Buddha.

"Catatan Perjalanan ke Barat" ini juga menyematkan simbol perlindungan kesucian dan sifat-sifat dasar manusia lewat jubah yang dikenakan Xuan Zang.

Nah, kalo gitu kisah "Kera Sakti" itu kisah nyata atau fiktif gengs?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"